
Pantau - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) resmi menyelesaikan pembangunan Gedung InaTEWS (Indonesia-Tsunami Early Warning System) yang berlokasi di Bali dan diresmikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, pada Sabtu (14/6).
Gedung Komando Cadangan dan Simbol Ketangguhan Nasional
Gedung InaTEWS berfungsi sebagai pusat komando cadangan layanan informasi meteorologi, klimatologi, geofisika, serta sistem peringatan dini tsunami.
Kehadiran gedung ini menjadi bagian dari upaya BMKG untuk memperkuat sistem ketahanan bencana nasional, dengan dukungan berbagai pemangku kepentingan.
"Kehadiran gedung ini bukan sekadar infrastruktur, namun menjadi simbol kesiapsiagaan bangsa menghadapi bencana. Ini adalah bagian dari komitmen BMKG untuk terus berinovasi, memperkuat sistem peringatan dini, dan menyelamatkan nyawa manusia," ungkap Dwikorita Karnawati.
Peresmian gedung ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Badung, Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya, para pejabat BMKG, serta jajaran manajemen WEGE.
Gedung InaTEWS juga akan menjadi pusat penyebaran informasi peringatan dini tsunami kepada 28 negara anggota Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS).
Teknologi Terkini untuk Wilayah Rawan Bencana
Proyek Gedung InaTEWS dibangun di dua lokasi, yakni Jakarta dan Bali, dengan teknologi konstruksi yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing wilayah.
Gedung di Bali menerapkan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) guna mengantisipasi kondisi tanah Denpasar yang berpasir.
"Secara demografis Bali memiliki karakteristik tanah yang berbeda yaitu berpasir. Inilah yang menjadi tantangan sehingga kami juga harus memberikan ‘treatment’ khusus yang berbeda dalam pemasangan untuk Teknologi Base Isolation tipe Lead Rubber Bearing (LRB) yang digunakan pada gedung InaTews BMKG di Bali ini. Terdapat 18 titik LRB yang kami terapkan dengan cara simultan dan berurutan dengan struktur lainnya, teknologi inilah yang menjadi konsentrasi kami hingga Gedung ini berdiri," jelas Direktur Utama WEGE, Hadian Pramudita.
Hadian juga menyampaikan apresiasi kepada BMKG atas kepercayaan yang telah diberikan, setelah sebelumnya WEGE menyelesaikan pembangunan Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika di Tangerang pada Maret 2024.
Kepala BNPB Suharyanto menyebut bahwa Gedung InaTEWS merupakan bagian penting dalam penguatan sistem hilir penanggulangan bencana.
"Gedung ini sangat penting sebagai bagian dari penguatan sistem hilir penanggulangan bencana. Dengan kehadiran Command Center di Bali, kita berharap informasi kebencanaan dapat tersampaikan lebih cepat dan akurat ke daerah-daerah, meminimalkan korban saat bencana terjadi," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta menyatakan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung sistem ini.
"Kami berharap kehadiran BMKG dan sistem peringatan dini ini benar-benar memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Bali. Pemerintah Provinsi bersama kabupaten/kota akan terus menjaga koordinasi agar informasi real-time dari BMKG dapat segera ditindaklanjuti," katanya.
Dwikorita menegaskan bahwa peresmian Gedung InaTEWS bukanlah akhir dari proyek, melainkan permulaan transformasi besar dalam mitigasi bencana di Indonesia.
BMKG akan terus membangun ketangguhan nasional melalui pendekatan ilmiah, kolaboratif, dan responsif.
- Penulis :
- Arian Mesa