
Pantau - Mabes TNI melancarkan operasi penindakan terhadap Kelompok Egianus Kogoya, bagian dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugam, di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahikumo, pada Senin (16/6).
Operasi ini merupakan respons atas aksi kekerasan OPM yang membunuh pekerja pembangunan gereja di Wamena dan merusak hutan untuk ladang ganja ilegal.
"TNI hadir untuk menghentikan teror dan mengembalikan rasa aman bagi masyarakat," ungkap Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi.
Operasi berawal dari laporan masyarakat mengenai keberadaan empat anggota OPM yang bersembunyi di sebuah honai di Kampung Ligima.
Pada pukul 00.14 WIT, personel TNI bergerak melakukan pengejaran dan kontak senjata pun terjadi di lokasi tersebut.
Dua anggota OPM dilaporkan tewas dalam baku tembak.
Barang bukti yang berhasil diamankan meliputi satu pucuk pistol Revolver, satu pucuk pistol rakitan, lima butir amunisi kaliber 9 mm, satu unit HT Baofeng, satu unit telepon genggam, satu teleskop optik, dan satu unit Leica 1000 YDSAT.
"Operasi penindakan ini dilaksanakan dengan terukur, profesional dan proporsional. Kami mengajak semua pihak yang masih mengangkat senjata untuk menghentikan tindakan kekerasan dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi untuk membangun Papua bersama-sama dalam bingkai NKRI," tegas Kristomei.
Serka Seger Mulyana Gugur Diserang OPM
Sebelum operasi berlangsung, pada pukul 10.45 WIT di hari yang sama, OPM menyerang Serka Seger Mulyana, anggota Kodi 1715/Yahikumo.
Korban tewas ditembak dan dianiaya dengan senjata tajam saat tengah melintas menggunakan sepeda motor.
Kristomei menyatakan bahwa meskipun ada operasi militer, TNI tetap membuka ruang dialog.
"TNI membuka pintu dialog dan rekonsiliasi bagi siapa pun yang ingin kembali berkontribusi positif bagi kemajuan Papua yang aman, damai, dan sejahtera," ujarnya.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Tria Dianti