
Pantau - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI menampilkan berbagai inovasi literasi berbasis komunitas dalam Kongres Pustakawan Asia Tenggara ke-19 (Consal 2025) yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 16–19 Juni 2025.
Inovasi Literasi dan Apresiasi Internasional
Kepala Perpusnas RI, E Aminudin Aziz, memaparkan sejumlah terobosan terbaru dalam bidang literasi, termasuk transformasi layanan perpustakaan berbasis komunitas dan literasi digital, serta pengakuan dari UNESCO.
"Beberapa inisiatif baru di tahun 2025, di antaranya program yang melibatkan sukarelawan dari 189 kabupaten/kota melalui program Relawan Literasi Masyarakat (Relima), serta mahasiswa dari 22 perguruan tinggi dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi," ungkapnya.
Program “satu desa seribu buku” juga menarik perhatian delegasi internasional, karena telah diterapkan di sepuluh ribu desa di seluruh Indonesia.
"Ketika saya menyebutkan program satu desa seribu buku, di sepuluh ribu desa, mereka terbengong-bengong. Kok bisa? Ini menunjukkan kekuatan mobilisasi masyarakat kita," jelas Aminudin.
Tantangan dan Kolaborasi Kawasan
Meskipun dinilai sudah berada di jalur yang benar dalam membangun ekosistem literasi inklusif, Indonesia masih perlu meningkatkan infrastruktur teknologi informasi, terutama jika dibandingkan dengan negara seperti Singapura.
"Kita punya program lebih banyak dan bantuan yang jauh lebih luas. Ini karena negara kita besar, dan kita punya kekuatan dari keberagaman komunitas yang aktif," ujarnya.
Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, dalam sambutannya menekankan pentingnya transformasi perpustakaan di Asia Tenggara menjadi ruang dialog intelektual yang terbuka dan membangun.
“Perpustakaan tidak hanya tempat menyimpan buku, tetapi ruang intelektual yang memungkinkan masyarakat bertemu, bertukar pandangan, dan menumbuhkan cara berpikir yang mendalam,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya perpustakaan menyediakan akses digital seperti film, siniar (podcast), dan basis data daring untuk menjawab tantangan era kecerdasan buatan.
Penghargaan dan Partisipasi Aktif Indonesia
Pada ajang Consal 2025 ini, Pustakawan Ahli Utama Perpusnas, Woro Titi Haryanti, menerima Outstanding Librarian Award kategori silver atas kontribusinya di tingkat regional Asia Tenggara.
Sebanyak 11 pegawai Perpusnas menjadi penyaji dalam kongres ini dan 12 artikel karya pustakawan Indonesia turut dipresentasikan di forum internasional.
Aminudin berharap praktik baik yang dibagikan Indonesia dapat menginspirasi negara anggota Consal lainnya dan membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dalam memajukan literasi kawasan.
- Penulis :
- Balian Godfrey