
Pantau - Menteri Luar Negeri RI Sugiono menilai sikap negara-negara G7 yang lebih membela Israel ketimbang Iran dapat memperparah eskalasi konflik di Timur Tengah yang kini semakin memanas.
Respons Indonesia terhadap Pernyataan G7
Pernyataan tersebut disampaikan Sugiono sebagai tanggapan atas hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada yang menyatakan bahwa Iran tidak akan pernah diizinkan memiliki senjata nuklir dan menegaskan hak Israel untuk membela diri.
"Kita sama sekali tidak mengharapkan situasi ini, justru akan memperburuk situasi. Kita tidak tahu kalau sudah begini nanti berhentinya di mana. Begitu ada perang yang dimulai, kita tidak tahu kapan dan bagaimana berhentinya," ungkapnya, Rabu (18/6).
Ia mengingatkan bahwa konflik tersebut telah menimbulkan korban jiwa di kedua belah pihak, termasuk masyarakat sipil yang menurutnya juga memiliki hak untuk hidup dan mempertahankan diri.
"Masyarakat yang terdampak atau tertimpa dari serangan yang dilakukan, ini kan manusia juga yang memiliki hak untuk hidup, punya hak untuk mempertahankan diri," ujarnya.
Seruan Damai dan Komitmen Indonesia
Sugiono menekankan pentingnya langkah bijak dan penyelesaian damai untuk meredakan ketegangan antara Iran dan Israel.
"Indonesia selalu dalam posisi siap memberikan kontribusi apa pun dalam rangka terciptanya perdamaian," tegasnya.
Sebelumnya, Iran diketahui meluncurkan rudal balistik ke Tel Aviv sebagai balasan atas serangan udara Israel ke wilayah Iran yang menewaskan enam ilmuwan nuklir.
Dalam pernyataan resminya, para pemimpin G7 menyatakan, "Dalam konteks ini, kami menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri. Kami menegaskan kembali dukungan kami terhadap keamanan Israel."
Mereka juga menekankan pentingnya perlindungan warga sipil dan mendesak adanya deeskalasi konflik serta gencatan senjata di Gaza.
G7 menyatakan akan tetap "waspada" terhadap dampak krisis terhadap pasar energi internasional dan siap melakukan koordinasi untuk menjaga stabilitas pasar global.
- Penulis :
- Balian Godfrey