Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Sekolah Rakyat Ramah Disabilitas di Sentra Nipotowe Palu Siap Beroperasi Juli 2025

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Sekolah Rakyat Ramah Disabilitas di Sentra Nipotowe Palu Siap Beroperasi Juli 2025
Foto: Sekolah Rakyat Ramah Disabilitas di Sentra Nipotowe Palu Siap Beroperasi Juli 2025(Sumber: ANTARA/MOH SALAM)

Pantau - Sentra Nipotowe Kota Palu memastikan bahwa seluruh fasilitas Sekolah Rakyat yang sedang direnovasi akan ramah dan inklusif bagi penyandang disabilitas, dan siap beroperasi pada Juli 2025.

Dirancang Inklusif Sejak Awal

Proses renovasi Sekolah Rakyat di Sentra Nipotowe telah memasuki tahap akhir dan dilakukan dengan mengedepankan prinsip inklusivitas.

"Jadi sejak awal desain bangunan telah mengakomodasi prinsip inklusivitas yang harus dipertahankan dalam proses renovasi sebagai Sekolah Rakyat," ungkap pihak Sentra.

Renovasi dilakukan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30 Tahun 2006.

Terdapat dua rombongan belajar dengan kapasitas maksimal 25 siswa per kelas yang akan mulai menerima peserta didik baru tahun ini.

"Seluruh pekerjaan harus diselesaikan tepat waktu tanpa mengabaikan kualitas bangunan," tegasnya.

Sekolah Rakyat di Sentra Nipotowe merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Sosial dan Kementerian Pekerjaan Umum yang bertujuan menyediakan fasilitas pendidikan yang adil dan ramah bagi semua kalangan.

" Sekolah Rakyat ini diharapkan menjadi model sekolah inklusif di Sulawesi Tengah," tambahnya.

Model Pendidikan Inklusif di Sulteng

Pada tahun 2025, dua lokasi Sekolah Rakyat akan dibuka di Sulawesi Tengah, yaitu di Sentra Nipotowe dan Gedung BPSDMD Sulteng.

Total rombongan belajar yang tersedia di wilayah ini mencapai 10 kelas: dua di Sentra Nipotowe dan delapan di BPSDMD Sulteng.

Sekolah Rakyat di Sentra Nipotowe akan difokuskan pada jenjang SMP, sementara di BPSDMD akan mencakup jenjang SMP dan SMA.

Secara nasional, renovasi tahap pertama Sekolah Rakyat dilaksanakan di 65 lokasi di 24 provinsi dengan total anggaran mencapai Rp322 miliar.

Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk membangun sistem pendidikan yang lebih inklusif, adaptif, dan merata di seluruh wilayah Indonesia.

Penulis :
Balian Godfrey
Editor :
Tria Dianti