
Pantau - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, menginisiasi program vaksinasi dengue bagi lebih dari 1.500 anak sekolah dasar di Kecamatan Tenggarong sebagai bagian dari pendekatan kolaboratif lintas sektor untuk menekan angka kasus demam berdarah secara signifikan.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan sektor swasta dalam membangun ketahanan masyarakat terhadap dengue.
“Tidak bisa hanya mengandalkan satu pendekatan. Kami berupaya membangun ketahanan masyarakat terhadap dengue dengan kombinasi edukasi, pemberdayaan, pengendalian vektor, dan kini melalui vaksinasi. Ini hasil kolaborasi semua pihak yang punya kepedulian terhadap kesehatan publik,” ujar Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah.
Kemenkes Apresiasi dan Sektor Swasta Dukung Distribusi Vaksin
Kementerian Kesehatan menyambut baik langkah inovatif ini dan menilai bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam mencapai target nasional “Nol Kematian Akibat Dengue pada 2030”.
“Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci. Pemerintah daerah seperti Kutai Kartanegara menunjukkan komitmen nyata dalam menerapkan pendekatan inovatif dan berbasis bukti,” ungkap Direktur Penyakit Menular Kemenkes, dr. Ina Agustina Isturini.
Program ini turut didukung oleh sektor swasta seperti Bio Farma serta mitra distribusi internasional yang memastikan ketersediaan vaksin dengan standar mutu global.
Dukungan teknis dan edukatif juga diberikan oleh tenaga kesehatan dan organisasi profesi daerah untuk menjamin efektivitas pelaksanaan vaksinasi.
Lanjutan dari Keberhasilan di Balikpapan dan Samarinda
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, dr. Jaya Mualimin, menyatakan bahwa program vaksinasi dengue di Kukar dilanjutkan setelah sebelumnya sukses diterapkan di Balikpapan dan Samarinda.
“Di dua kota tersebut, cakupan vaksinasi tinggi dan belum ditemukan kasus dengue pada anak yang telah divaksinasi,” katanya.
Ia menambahkan bahwa vaksinasi bukan pengganti upaya pengendalian yang sudah berjalan, melainkan pelengkap.
“Kami ingin menjaga momentum ini. Vaksinasi bukan pengganti, tetapi pelengkap dari upaya pengendalian yang sudah lama dilakukan. Gerakan 3M, rumah jumantik, hingga edukasi tetap dijalankan,” tegasnya.
Pemerintah daerah berharap, melalui dukungan lintas sektor, angka kejadian dengue dapat ditekan, terutama di wilayah endemis seperti Kutai Kartanegara.
Upaya ini juga selaras dengan strategi nasional untuk menurunkan insiden dengue menjadi kurang dari 10 kasus per 100.000 penduduk dalam lima tahun ke depan.
- Penulis :
- Aditya Yohan