billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Meredanya Ketegangan Iran-Israel Dorong Rupiah Menguat ke Level Rp16.256 per Dolar AS

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Meredanya Ketegangan Iran-Israel Dorong Rupiah Menguat ke Level Rp16.256 per Dolar AS
Foto: Meredanya Ketegangan Iran-Israel Dorong Rupiah Menguat ke Level Rp16.256 per Dolar AS(Sumber: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww/pri.)

Pantau - Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada perdagangan Rabu pagi, 25 Juni 2025, di tengah meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang memberikan sentimen positif terhadap aset-aset berisiko.

Dampak Gencatan Senjata terhadap Nilai Tukar

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyebut bahwa rupiah berpeluang menguat karena membaiknya situasi eksternal.

"Rupiah masih dipengaruhi sentimen eksternal dan diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS di tengah sentimen risk on oleh meredanya situasi geopolitik," ungkapnya.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin, 23 Juni 2025, mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah menyepakati gencatan senjata total yang berlaku mulai Selasa, 24 Juni 2025 pukul 04.00 GMT atau 11.00 WIB.

Meski demikian, ketegangan belum sepenuhnya mereda. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Selasa pagi memerintahkan serangan baru ke Iran dengan tuduhan pelanggaran gencatan senjata. Iran membantah tuduhan tersebut dan menyatakan siap membalas jika diserang.

Aksi saling balas sebelumnya juga terjadi ketika Iran meluncurkan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik militer AS di Qatar pada Senin, sebagai respons atas serangan AS ke situs nuklir Iran pada Minggu, 22 Juni.

"Memang situasi di Timteng masih penuh ketidakpastian, namun paling tidak keadaan jauh lebih baik daripada kekhawatiran saling serang yang besar," ujar Lukman.

Faktor The Fed Batasi Penguatan Rupiah

Lukman menambahkan bahwa penguatan rupiah juga tertahan oleh sikap hawkish Gubernur The Fed, Jerome Powell.

"Powell mengatakan inflasi masih belum mencapai target dan masih bisa naik ke depannya oleh tarif," jelasnya.

Dengan mempertimbangkan faktor geopolitik dan kebijakan moneter AS, Lukman memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.250 hingga Rp16.350 per dolar AS.

Pada pembukaan perdagangan Rabu pagi, rupiah tercatat menguat 98 poin atau 0,60 persen menjadi Rp16.256 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp16.354 per dolar AS.

Penulis :
Ahmad Yusuf