Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BRIN dan TNI AU Perkuat Kolaborasi Riset untuk Kembangkan Alutsista Presisi

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

BRIN dan TNI AU Perkuat Kolaborasi Riset untuk Kembangkan Alutsista Presisi
Foto: BRIN dan TNI AU Perkuat Kolaborasi Riset untuk Kembangkan Alutsista Presisi(Sumber: ANTARA/HO-BRIN)

Pantau - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjalin kerja sama strategis dengan TNI Angkatan Udara (TNI AU) untuk memperkuat riset dan inovasi di bidang alat utama sistem senjata (alutsista), khususnya dalam mendukung tugas operasional pertahanan udara Indonesia.

Wakil Kepala BRIN, Amarulla Octavian, menyatakan bahwa kerja sama ini berpeluang besar untuk menjawab kebutuhan teknologi kritis TNI AU, seperti komponen pesawat dan sistem persenjataan presisi.

Fokus pada Solusi Teknologi untuk Kebutuhan Operasional

Beberapa komponen pada pesawat Hercules milik TNI AU disebut sebagai suku cadang kritis yang perlu segera dicari solusinya melalui riset terpadu.

"Teknologi apa yang paling dibutuhkan dapat dikaitkan dengan tugas-tugas TNI AU. Tugas dan fungsi BRIN dapat mendukung semuanya," ungkap Amarulla.

Ia menegaskan, penting bagi BRIN untuk memahami secara mendalam kebutuhan operasional TNI AU agar hasil riset dapat langsung berdampak pada efektivitas pertahanan udara.

Selain itu, Amarulla juga membuka peluang kolaborasi dalam pengembangan persenjataan yang lebih presisi dan akurat.

Riset Teknik Bersama dan Manfaat Nasional

Wakil Komandan Komando Pemeliharaan Materiil Angkatan Udara (Koharmatau), Marsma TNI Hadi Siswoyo, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan alat kerja dan perangkat tester teknis untuk mendukung pemeliharaan dan inovasi dalam sistem alutsista.

Hadi berharap kerja sama ini dapat menghasilkan riset teknik bersama yang konkret dan berdampak luas, tidak hanya untuk TNI AU tetapi juga bagi industri dan masyarakat nasional.

"Kolaborasi riset dan inovasi teknologi antara Dislitbangau dan BRIN tidak hanya bermanfaat bagi kedua institusi, tetapi juga masyarakat luas," ujarnya.

Kerja sama ini menjadi bagian dari upaya membangun kemandirian teknologi pertahanan nasional, dengan mengedepankan sinergi antara lembaga riset sipil dan militer.

Penulis :
Aditya Yohan