Pantau - PAM Jaya terus memacu ekspansi layanan air bersih di Jakarta. Perusahaan milik daerah ini menargetkan cakupan 100 persen pada 2030. Direktur Utama (Dirut) PAM Jaya, Arief Nasrudin menyatakan komitmennya.
“Target 100 persen adalah komitmen kami untuk memastikan seluruh masyarakat Jakarta mendapatkan akses air bersih yang layak,” ujar Arief melalui keterangan tertulisnya, Jumat (27/6/2025).
Kini, cakupan PAM Jaya mencapai 66% wilayah DKI Jakarta. Untuk memperluasnya, perusahaan menambah 1 juta Sambungan Rumah (SR).
PAM Jaya juga membangun 7.000 km jaringan pipa baru. Langkah ini menyasar kawasan padat dan belum terlayani optimal.
Perusahaan menargetkan tambahan suplai air sebesar 11.000 liter/detik. Dengan suplai itu, seluruh warga Jakarta bisa menerima pasokan air bersih.
Target ini masuk dalam peta jalan layanan jangka panjang. PAM Jaya menyusun roadmap sesuai kebutuhan wilayah.
PAM Jaya mengembangkan skema tarif lebih adil. Salah satunya melalui program Kartu Air Sehat untuk rumah tangga sederhana.
Pelanggan kini bisa mengakses layanan aduan 24 jam melalui platform digital. Petugas juga siaga di lapangan untuk respons cepat.
Peningkatan Jaringan Pipa
Peningkatan infrastruktur menjadi prioritas teknis. PAM Jaya mengganti genset dan menguras reservoir di IPA Cilandak.
“Langkah ini penting menjaga kontinuitas pasokan dan kualitas air,” tambah Arief Nasrudin dalam penjelasan tertulisnya.
Performa PAM Jaya mendapat pengakuan nasional. Dalam ajang The Best Indonesian Contact Center 2024, perusahaan meraih dua penghargaan.
“Kami dinilai unggul dalam pengalaman pelanggan dan respons email publik,” jelas Arief.
Tahun 2022, PAM Jaya juga masuk daftar BUMD terbaik dalam keterbukaan informasi publik. Untuk mendukung produksi air, PAM Jaya menjalin kerja sama dengan PT Moya Indonesia. Distribusi dan layanan tetap ditangani penuh oleh PAM Jaya.
Kemitraan ini mendukung misi menyeluruh hingga 2030. Keduanya membagi peran antara produksi dan operasional lapangan. Arief menegaskan pendekatan PAM Jaya bukan hanya soal proyek fisik.
“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga hak dasar warga,” ucapnya.
Perusahaan membuka akses informasi melalui kanal digital resmi. Transparansi menjadi landasan utama dalam menjalankan pelayanan publik.
- Penulis :
- Khalied Malvino
