Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Presiden Prabowo Resmikan Proyek Ekosistem Industri Baterai Terintegrasi Senilai 5,9 Miliar Dolar AS di Karawang

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Presiden Prabowo Resmikan Proyek Ekosistem Industri Baterai Terintegrasi Senilai 5,9 Miliar Dolar AS di Karawang
Foto: Presiden Prabowo Resmikan Proyek Ekosistem Industri Baterai Terintegrasi Senilai 5,9 Miliar Dolar AS di Karawang(Sumber: ANTARA/Andi Firdaus/pri.)

Pantau - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Karawang, Jawa Barat, pada Minggu, 29 Juni 2025.

Simbol Transformasi Energi Nasional

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa proyek ini merupakan langkah strategis menuju kemandirian dan ketahanan energi nasional melalui pengembangan industri energi baru.

"Saya Prabowo Subianto, Presiden RI dengan penuh kebanggaan meresmikan ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL. Dengan demikian, saya nyatakan dimulai," ucapnya.

Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 13.45 WIB didampingi sejumlah menteri dan pejabat daerah.

Prosesi peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine sebagai simbol peletakan batu pertama.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot mengikuti secara virtual dari Halmahera Timur, lokasi pengembangan hulu proyek.

Turut hadir dalam acara tersebut Pemilik Grup Artha Graha Tommy Winata, Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong, serta sejumlah tokoh industri.

Proyek ini merupakan kolaborasi strategis antara PT ANTAM Tbk, Indonesia Battery Corporation (IBC), dan konsorsium China yang terdiri dari CATL, Brunp, dan Lygend (CBL).

Proyek Hulu-Hilir Ramah Lingkungan dan Serap Ribuan Tenaga Kerja

Proyek dikembangkan secara terintegrasi dari hulu ke hilir, terdiri dari enam subproyek—lima di Halmahera Timur dan satu di Karawang—dengan total investasi sebesar 5,9 miliar dolar AS di atas lahan seluas 3.023 hektare.

Pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang seluas 43 hektare akan dioperasikan oleh PT CATIB, perusahaan hasil kerja sama antara IBC dan CBL.

Pabrik ini memiliki kapasitas awal 6,9 GWh pada fase pertama dan ditargetkan meningkat menjadi 15 GWh di fase kedua, dengan operasi komersial dijadwalkan pada akhir 2026.

Proyek ini dirancang ramah lingkungan, menggabungkan sejumlah pembangkit listrik antara lain PLTU 2x150 MW, PLTG 80 MW, pemanfaatan limbah panas sebesar 30 MW, dan tenaga surya 172 MWp (termasuk 24 MWp di Karawang).

Di Halmahera Timur, ANTAM dan HK CBL membentuk PT Feni Haltim (PT FHT) untuk mengembangkan kawasan industri energi baru yang mencakup:

  • Tambang nikel,
  • Smelter pirometalurgi dengan kapasitas 88.000 ton refined nickel alloy per tahun pada 2027,
  • Smelter hidrometalurgi dengan kapasitas 55.000 ton MHP per tahun pada 2028,
  • Pabrik katoda jenis NCM sebesar 30.000 ton per tahun pada 2028,

Fasilitas daur ulang baterai dengan kapasitas 20.000 ton logam sulfat dan lithium karbonat per tahun pada 2031.

Proyek ini diperkirakan akan menyerap hingga 8.000 tenaga kerja dan melibatkan pembangunan 18 infrastruktur utama, termasuk dermaga multifungsi.

Penulis :
Ahmad Yusuf