
Pantau - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta telah menutup sebanyak 28 perlintasan liar kereta api hingga Juni 2025, sebagai bagian dari upaya peningkatan keselamatan perjalanan kereta dan pengguna jalan.
Edukasi dan Penertiban Dilakukan Bertahap, Masih 12 Titik Akan Ditutup
Target penutupan perlintasan liar untuk tahun 2025 adalah 40 titik, yang berarti masih terdapat 12 lokasi lagi yang menunggu penutupan dalam waktu dekat.
Selain penutupan, KAI Daop 1 juga telah menggelar 11 kali sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang untuk mendorong kesadaran masyarakat terhadap bahaya melintas sembarangan di jalur kereta.
Salah satu kegiatan sosialisasi digelar di area Stasiun Pasar Senen, Jakarta, pada Minggu, 29 Juni 2025, dengan petugas membentangkan spanduk dan poster berisi imbauan agar pengguna jalan lebih disiplin dan berhati-hati.
Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menegaskan bahwa keselamatan merupakan prioritas utama dalam operasional KAI.
“Palang pintu hanyalah alat bantu, bukan alat pengaman utama,” tegas Ixfan.
Masyarakat Diminta Taat Rambu dan UU Lalu Lintas
KAI terus mengingatkan masyarakat agar tidak bermain, melintas sembarangan, atau beraktivitas di jalur kereta api karena hal tersebut berisiko tinggi terhadap keselamatan jiwa.
Pengguna jalan juga diminta untuk selalu berhenti saat sinyal berbunyi atau palang pintu mulai diturunkan, serta mematuhi rambu-rambu yang ada.
Ixfan menyebut bahwa edukasi dan penegakan disiplin ini tidak hanya untuk kepentingan perjalanan kereta api, tetapi juga untuk melindungi masyarakat sendiri.
KAI turut mengacu pada Pasal 114 UU No. 22 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa pengemudi kendaraan wajib berhenti saat sinyal atau isyarat perjalanan kereta berbunyi, mendahulukan perjalanan kereta, dan memberi hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintasi rel.
Dengan edukasi yang terus dilakukan dan partisipasi aktif masyarakat, KAI berharap keselamatan di jalur kereta dapat terus terjaga.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf