Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menuju Bantul Bebas Sampah 2025, Pemkab Genjot Pembangunan TPST dan Edukasi 3R

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Menuju Bantul Bebas Sampah 2025, Pemkab Genjot Pembangunan TPST dan Edukasi 3R
Foto: Menuju Bantul Bebas Sampah 2025, Pemkab Genjot Pembangunan TPST dan Edukasi 3R(Sumber: ANTARA/Hery Sidik)

Pantau - Pemerintah Kabupaten Bantul terus menggencarkan upaya penanganan sampah melalui program Bantul Bersih Sampah 2025, menyusul persoalan sampah yang berserakan dan mencemari lingkungan akibat keterbatasan infrastruktur dan rendahnya kesadaran masyarakat.

Empat TPST Dibangun, Kelurahan Didorong Kelola Sampah Mandiri

Masalah sampah di Bantul dipicu oleh dua faktor utama, yaitu kapasitas tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) yang masih terbatas dan perilaku masyarakat yang masih sering membuang sampah sembarangan.

Untuk mengatasi hal tersebut, sejak tahun 2023, Pemkab Bantul meluncurkan program Bantul Bersih Sampah dan mempercepat pembangunan fasilitas pengolahan sampah di berbagai wilayah.

Hingga saat ini, sudah ada empat TPST yang beroperasi di Kabupaten Bantul, yakni TPST Dingkikan di Kelurahan Argodadi Sedayu, TPST Modalan di Banguntapan, Instalasi Tempat Final (ITF) di komplek Pasar Niten, dan ITF pusat karbonasi di Kelurahan Bawuran, Kecamatan Pleret.

Selain pembangunan TPST, pemerintah juga mendorong kelurahan untuk membentuk sarana pengelolaan sampah sendiri dengan pendampingan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, khususnya Dinas Lingkungan Hidup.

Terapkan Sistem 3R dan Perbaiki Tata Kelola Lingkungan

Program pengelolaan sampah ini menggunakan pendekatan 3R (reduce, reuse, recycle) agar sampah dapat ditangani secara langsung di tingkat kelurahan sebelum masuk ke TPST.

Fasilitas pengelolaan sampah dibangun dengan anggaran mencapai belasan miliar rupiah, dengan pelaksanaan yang telah berjalan hampir dua tahun sejak 2024.

Program ini tidak hanya bertujuan menjadikan Bantul bebas sampah pada 2025, tetapi juga memperbaiki tata kelola lingkungan dan menciptakan sistem kebersihan wilayah yang berkelanjutan.

Melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan perangkat daerah, Bantul berharap dapat menjadi kabupaten percontohan dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas dan infrastruktur yang tangguh.


 

Penulis :
Aditya Yohan