Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Presiden Prabowo Pimpin Rapat Terbatas Virtual dari Hambalang Usai Resmikan Proyek Baterai Listrik di Karawang

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Presiden Prabowo Pimpin Rapat Terbatas Virtual dari Hambalang Usai Resmikan Proyek Baterai Listrik di Karawang
Foto: Presiden Prabowo Pimpin Rapat Terbatas Virtual dari Hambalang Usai Resmikan Proyek Baterai Listrik di Karawang(Sumber: ANTARA/Instagram/@sekretariat.kabinet/aa.)

Pantau - Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas (ratas) secara virtual pada Minggu malam, 29 Juni 2025, dari kediaman pribadinya di Hambalang, Jawa Barat, usai melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Karawang siang harinya.

Bahas Investasi hingga Industri Penerbangan

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa rapat terbatas tersebut membahas berbagai isu strategis nasional.

"Mulai pertanian, kelautan, pendidikan tinggi dan sains, investasi, kondisi global, hingga perkapalan dan penerbangan," ungkapnya.

Rapat yang dimulai pukul 19.30 WIB dan berlangsung selama dua jam ini diikuti oleh sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan, dan Direktur Utama PT Pindad (Persero) Sigit Santosa.

Dalam foto yang diunggah ke media sosial, Presiden Prabowo tampak duduk di sebuah meja bundar besar didampingi sekretaris pribadinya, Rizky Irmansyah, dengan layar besar yang menampilkan para peserta rapat dari berbagai lokasi.

Proyek Strategis Nasional Baterai Kendaraan Listrik Resmi Dimulai

Sebelum memimpin rapat, Presiden Prabowo meresmikan peletakan batu pertama proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di Karawang, Jawa Barat.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri BUMN Erick Thohir, Seskab Teddy Indra Wijaya, Menteri Perumahan Maruarar Sirait, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, serta Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Wang Lutong.

Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan merupakan kolaborasi antara PT ANTAM, Indonesia Battery Corporation (IBC), serta Konsorsium CATL, Brunp, dan Lygend (CBL).

Proyek ini mencakup enam subproyek, lima di antaranya berlokasi di Halmahera Timur dan satu di Karawang, dengan total nilai investasi sebesar 5,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp95 triliun.

Dengan luas lahan mencapai 3.023 hektare, proyek ini diperkirakan dapat menyerap hingga 8.000 tenaga kerja dan mendukung pengembangan 18 proyek infrastruktur pendukung lainnya.

Energi proyek dirancang ramah lingkungan melalui kombinasi pembangkit energi: PLTU 2 x 150 MW, PLTG 80 MW, pembangkit limbah panas 30 MW, serta tenaga surya 172 MWp, termasuk 24 MWp yang akan dibangun di Karawang.

Penulis :
Ahmad Yusuf