Pantau - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan peluncuran Lembaga Produktivitas Nasional (LPN) untuk mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja dan daya saing industri nasional.
"Kita akan launching (LPN). Itu nanti kita akan melibatkan banyak, seperti lembaga," ujarnya.
Pembentukan LPN ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2023 tentang Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Nasional.
LPN Akan Pandu Kebijakan Produktivitas, Libatkan Banyak Sektor
LPN dirancang sebagai lembaga yang berfungsi memandu arah kebijakan dan memberikan rekomendasi strategis guna mendorong produktivitas nasional secara terukur dan berkelanjutan.
Menteri Yassierli akan bertindak sebagai ketua pengarah lembaga ini, membawahi sejumlah tim kerja yang terdiri dari perwakilan delapan kementerian setingkat sekretaris jenderal.
Selain itu, LPN juga akan melibatkan sektor swasta, pelaku industri, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil sebagai bagian dari tim kerja kolaboratif.
"Kita akan launching segera. Jadi, launching itu sekaligus SDM-nya sudah ada, kemudian skema sertifikasinya sudah ada, kemudian LPK-LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) yang siap men-support," jelas Yassierli.
Meski belum menetapkan tanggal peluncuran pasti, ia menegaskan bahwa LPN hanya akan diluncurkan setelah seluruh kebutuhan sumber daya, struktur kelembagaan, dan sistem pendukung terpenuhi.
Targetkan SDM Unggul dan Industri Tahan Banting
Yassierli berharap kehadiran LPN dapat menjadi katalis untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang siap diserap oleh industri.
"Ketika industri kita produktivitasnya meningkat, tentu kemudian industrinya akan lebih punya daya tahan. Maka kemudian, tentu dia akan lebih bisa bersaing, dan kita harap industrinya, kemudian perusahaannya menjadi tumbuh," tegasnya.
LPN diproyeksikan menjadi instrumen kunci dalam mengintegrasikan upaya peningkatan produktivitas nasional dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
