
Pantau - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan instruksi langsung dari Tanah Suci kepada seluruh jajaran terkait untuk segera melakukan upaya penyelamatan terhadap para korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa Presiden Prabowo mendapat laporan tentang kecelakaan kapal tersebut saat sedang melaksanakan ibadah umrah di Makkah.
“Bapak Presiden mendapat laporan dan informasi dari Tanah Air bahwa telah terjadi kecelakaan tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali karena cuaca buruk. Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada Rabu malam,” ungkap Teddy.
Meskipun sedang berada di luar negeri, Presiden langsung memberi instruksi cepat dan tegas.
“Dari Tanah Suci, Beliau langsung memerintahkan kepada jajaran Basarnas dan badan terkait untuk segera melakukan tanggap darurat penyelamatan para penumpang dan kru secepat mungkin,” lanjutnya.
Empat Orang Selamat, 61 Masih Hilang
KMP Tunu Pratama Jaya diketahui berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, dan tenggelam di tengah perjalanan akibat cuaca buruk.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Jules Abraham Abast menyebutkan kapal tersebut membawa 53 penumpang dan 12 kru.
Dari jumlah tersebut, empat orang berhasil selamat, sementara 61 lainnya masih dinyatakan hilang.
Data dari Kantor SAR Surabaya menyebutkan bahwa keempat korban selamat ditemukan menggunakan sekoci di Perairan Cekik, Bali pada Kamis pukul 05.15 WITA.
Identitas keempat korban selamat yakni Saroji (47), Mansur (40), dan Romi Alga Hidayat yang berasal dari Blimbingsari, Banyuwangi, serta Sandi (44) dari Genteng, Banyuwangi.
Mereka saat ini sedang dimintai keterangan oleh petugas di Kantor BPTD Gilimanuk.
Basarnas Kerahkan Kapal Penyelamat dari Surabaya
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan Kapal Negara (KN) SAR 249 Permadi untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan.
Kapal dengan 13 kru tersebut berangkat dari Dermaga Distrik Navigasi Tanjung Perak, Surabaya, pada pukul 05.30 WIB dan diperkirakan tiba di lokasi pencarian pada pukul 14.30 WIB.
Hingga saat ini, operasi pencarian gabungan masih berlangsung intensif untuk menemukan seluruh korban yang belum ditemukan.
- Penulis :
- Aditya Yohan