
Pantau - Sebanyak 10 orang tewas dan 21 lainnya luka-luka akibat kebakaran hebat yang melanda kapal tanker MT Federal II di galangan PT ASL Shipyard, Tanjung Uncang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa (14/10).
Kronologi dan Penanganan Korban
Kapolsek Batu Aji, Polresta Barelang, AKP Raden Bimo Dwi Lambang menjelaskan bahwa total korban berdasarkan pendataan terakhir mencapai 31 orang.
"Jumlah korban meninggal dunia sebanyak 10 orang dan 21 lainnya mengalami luka-luka," ungkapnya.
Seluruh korban dievakuasi ke empat rumah sakit berbeda di sekitar lokasi kejadian.
Di RS Mutiara Aini terdapat 15 korban, terdiri atas 6 luka ringan, 5 luka berat, dan 4 meninggal dunia.
RS Graha Hermine merawat 7 korban, yaitu 1 luka ringan dan 6 luka berat.
Di RS Elizabeth Sei Lekap Sagulung, terdapat 7 korban, terdiri atas 3 luka ringan dan 4 meninggal dunia.
Dua korban meninggal lainnya dievakuasi ke RSUD Embung Fatimah.
Proses evakuasi seluruh korban selesai sekitar pukul 09.00 WIB.
Rata-rata korban meninggal dunia akibat luka bakar parah, sementara korban luka berat mengalami luka bakar hingga 70–80 persen.
Seluruh jenazah telah dipindahkan ke RS Bhayangkara Polda Kepri untuk keperluan pendataan dan pemeriksaan luar.
"Pemeriksaan luar dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian sebagai bagian dari penyelidikan," jelas AKP Raden Bimo.
Hingga pukul 15.12 WIB, seluruh jenazah telah berada di RS Bhayangkara dan dapat diambil oleh keluarga setelah proses forensik selesai.
Penyelidikan dan Langkah Hukum
Kapolresta Barelang Kombes Pol. Zaenal Arifin menegaskan bahwa pihaknya akan mengusut tuntas kejadian tersebut.
"Jika ditemukan unsur kelalaian atau pidana, maka kami akan melakukan penindakan secara tegas," ia menyampaikan.
Zaenal menambahkan bahwa saat ini penyelidikan awal sedang dilakukan oleh tim Polresta Barelang.
Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Pol. Asep Safrudin, turut turun langsung ke lokasi untuk memastikan proses penyelidikan berjalan menyeluruh.
Kebakaran ini menjadi perhatian serius Polda Kepri karena merupakan insiden kedua yang terjadi di lokasi yang sama dalam tahun ini.
Pada 24 Juni 2025 lalu, peristiwa serupa menewaskan 4 orang dan melukai 5 lainnya.
Dalam kasus sebelumnya, penyidikan menemukan adanya kelalaian dari bagian healthy, safe, and environment (HSE) subkontraktor perusahaan.
Dua petugas HSE berinisial A dan F telah ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa tersebut.
- Penulis :
- Arian Mesa