
Pantau - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaporkan bahwa sebanyak 3.200 dari total 3.219 jemaah haji asal DIY telah kembali ke tanah air hingga Kamis (3/7).
"Total 3.200, yang belum pulang tinggal 19 jamaah," ungkap pihak Kemenag DIY.
Dari 19 jemaah yang belum kembali, dua orang masih menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi, dua orang dijadwalkan pulang bersama kloter 76, dua orang lainnya dalam kloter 87, dan 13 orang akan kembali bersama kloter terakhir 95.
Kloter 95 dijadwalkan tiba di Indonesia pada Jumat (11/7), pukul 04.00 WIB.
Pemulangan Jemaah Berjalan Lancar dengan Beberapa Kendala Teknis
Pemulangan jemaah haji DIY dimulai dari kedatangan kloter 62 yang mendarat di Bandara Adi Soemarmo Solo pada Senin (30/6), pukul 16.50 WIB.
Kloter ini terdiri atas 332 jemaah dari Karanganyar dan 21 jemaah dari Bantul.
Kloter 63 dan 64 tiba pada Selasa (1/7) pukul 07.50 WIB dan 13.40 WIB, seluruhnya berasal dari Bantul.
Selanjutnya, kloter 65 dan 66 membawa jemaah dari Bantul dan Sleman, sementara kloter 67 hingga 71 memulangkan jemaah dari Sleman, Kulon Progo, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta.
Kloter 69 sempat mengalami keterlambatan keberangkatan dari Madinah akibat kendala teknis pada pesawat.
"Yang 69 mestinya berangkat tadi malam (2/7) pukul 21.00 WIB, tapi delay jadi jam 00.30 karena bannya harus diganti," jelasnya.
Meskipun pemulangan berjalan lancar secara umum, dinamika tetap terjadi terutama berkaitan dengan kondisi kesehatan jemaah lanjut usia.
"Kalau bicara tidak ada kendala, ya tidak mungkin. Haji itu pasti ada persoalan. Tapi semua petugas sudah kami siapkan dengan bimbingan teknis sebelumnya," imbuh pihak Kemenag.
Tiga Jemaah Meninggal, Dua Masih Dirawat
Tiga jemaah haji asal DIY dilaporkan meninggal dunia selama berada di Tanah Suci.
Salah satunya adalah jemaah asal Gunungkidul yang meninggal akibat serangan jantung saat dirawat di rumah sakit di Makkah.
Sementara itu, dua jemaah lainnya masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi.
Satu jemaah asal Sleman sempat mengalami kondisi drop saat hendak menuju bandara, sedangkan satu lagi dari kloter 71 masih memerlukan alat bantu oksigen.
"Kalau jamaah belum memungkinkan untuk diterbangkan, maka tetap akan dirawat di sana sampai benar-benar layak. Selama di rumah sakit, semua biaya ditanggung negara," tegasnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf