
Pantau - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menggelar bimbingan teknis untuk memperkuat kapasitas aparat dinas komunikasi dan informatika daerah dalam menyusun strategi komunikasi publik, yang berlangsung pada Rabu, 3 Juli 2025, di Kabupaten Badung, Bali.
ASN Komunikasi Publik Diminta Jadi Agen Perubahan
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi dan dihadiri langsung oleh Pelaksana Tugas Direktur Komunikasi Publik, Marroli Jeni Indarto.
Ia menekankan bahwa komunikasi publik saat ini bukan sekadar pelengkap birokrasi, melainkan elemen strategis dalam membangun kepercayaan masyarakat.
"Komunikasi bukan lagi pelengkap birokrasi. ASN komunikasi publik adalah arsitek narasi kebijakan. Tugas kita tidak sekadar menyampaikan informasi, tapi membentuk persepsi, membangun kepercayaan, dan menciptakan ruang dialog antara pemerintah dan masyarakat," ungkap Marroli.
Ia menjelaskan bahwa Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2024 telah menetapkan tugas dinas komunikasi dan informatika dalam menyusun strategi komunikasi publik di bawah sub urusan informasi dan komunikasi publik (IKP).
Menurutnya, strategi komunikasi harus disusun dengan kepekaan terhadap isu dan keterampilan dalam mengemas pesan agar sesuai dengan dinamika percakapan di media sosial.
Fokus pada PP TUNAS dan Analisis Isu Media Sosial
Dalam kesempatan yang sama, Marroli juga mengangkat pentingnya Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak, yang dikenal sebagai PP TUNAS.
"PP TUNAS bukan sekadar regulasi, tapi komitmen negara untuk menghadirkan ruang digital yang aman bagi anak-anak Indonesia," tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa ASN komunikasi publik harus menjadi agen perubahan dalam menyampaikan regulasi yang bersifat teknis menjadi pesan yang lebih empatik dan mudah dipahami publik.
"ASN komunikasi publik harus menjadi agen perubahan, membungkus regulasi ini dalam narasi yang empati dan membumi," lanjutnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Bali, I Gede Permana, menyampaikan bahwa bimbingan teknis ini juga mencakup sesi simulasi penyusunan analisis media sosial dan perancangan strategi komunikasi berbasis data.
Tujuan sesi ini adalah agar para peserta lebih mampu menyusun narasi strategis pemerintah dalam merespons isu-isu sensitif yang berkembang cepat di ruang digital.
Marroli berharap kegiatan ini mendorong ASN menjadi komunikator publik yang adaptif, analitis, dan kolaboratif.
Strategi komunikasi berbasis data dan narasi empatik dinilai sangat penting untuk memperkuat kepercayaan publik serta menghadapi tantangan komunikasi digital yang semakin kompleks.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf