
Pantau - Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke PT Saic General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia di Kawasan Industri GIIC Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, untuk memantau perkembangan industri manufaktur, termasuk ekspor kendaraan ke Thailand dan Nepal.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, menyatakan bahwa ekspor kendaraan Wuling terus bertumbuh meskipun baru memanfaatkan 20–30 persen dari total kapasitas produksinya.
Komisi VII mendorong Wuling memperluas pasar ekspor serta meningkatkan volume produksi demi memperkuat kontribusi industri otomotif nasional.
Wuling telah memenuhi standar local content sebesar 40 persen, sesuai regulasi pemerintah tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Fokus Tenaga Kerja Lokal dan Kendaraan Ramah Lingkungan
Lebih dari 90 persen tenaga kerja di PT SGMW Motor Indonesia merupakan tenaga kerja lokal, baik berstatus tetap maupun kontrak (PKWT).
Sebagian kecil pekerja berstatus alih daya dan terbatas hanya di bagian tertentu.
Chusnunia juga menekankan pentingnya sinkronisasi antara penggunaan kendaraan listrik dengan pemanfaatan energi terbarukan.
"Kami ingin industri kendaraan listrik ini berkembang tanpa menimbulkan masalah baru bagi lingkungan. Maka, sinkronisasi dengan sumber energi hijau menjadi hal penting," ungkapnya.
Presiden Direktur PT SGMW Motor Indonesia, Tang Wensheng, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah Indonesia selama delapan tahun beroperasi.
PT SGMW mengelola investasi sebesar 10 miliar dolar AS dengan kapasitas produksi 120.000 unit kendaraan per tahun di atas lahan seluas 60 hektare.
Target Produk Baru dan Capaian Penjualan
Hingga Mei 2025, Wuling telah menjual 172.631 unit kendaraan, termasuk 6.664 unit untuk pasar ekspor.
Penjualan kendaraan sepanjang 2025 tercatat mencapai 8.734 unit.
Sejak 2017, perusahaan telah meluncurkan 10 model kendaraan, mulai dari Confero, Cortez, Almaz hingga Binguo EV dan Cloud EV.
Wuling berencana meluncurkan produk MPV atau SUV baru pada akhir tahun 2025.
Kemenperin Ungkap Pertumbuhan Industri Otomotif
Dirjen Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian RI, Setia Diarta, menyampaikan bahwa Indonesia saat ini memiliki 32 pabrik perakitan kendaraan roda empat.
Total kapasitas produksi nasional mencapai 2,35 juta unit per tahun, dengan nilai investasi mencapai Rp143,91 triliun dan menyerap 6.939.000 tenaga kerja.
Untuk sektor kendaraan listrik, terdapat sembilan pabrik dengan kapasitas produksi 70.060 unit per tahun dan total investasi sebesar Rp4,12 triliun.
- Penulis :
- Aditya Yohan