Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Festival Tabut Bengkulu Dicanangkan Jadi Event Internasional, Dukung Target Ekonomi Nasional

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Festival Tabut Bengkulu Dicanangkan Jadi Event Internasional, Dukung Target Ekonomi Nasional
Foto: Festival Tabut Bengkulu Dicanangkan Jadi Event Internasional, Dukung Target Ekonomi Nasional(Sumber: ANTARA/Boyke Ledy Watra)

Pantau - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan secara resmi mencanangkan Festival Tabut menjadi gelaran berskala internasional. Festival budaya yang sebelumnya hanya dikenal di tingkat lokal ini kini diarahkan menjadi ajang wisata dunia demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

“Dulu hanya acara keluarga, lalu jadi acara kota, naik ke tingkat provinsi, kini nasional. Hari ini kita canangkan Festival Tabut jadi event internasional,” ungkap Helmi Hasan saat penutupan festival.

Dampak Ekonomi dan Dukungan Pemerintah Pusat

Helmi Hasan menyebut transformasi Festival Tabut ke tingkat internasional akan menjadi pendorong utama kunjungan wisatawan mancanegara ke Bengkulu.

“Ini akan mendongkrak perekonomian Bengkulu, tanah kelahiran Merah Putih. Kita ingin mendukung cita-cita Presiden Prabowo untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi nasional menjadi 8 persen,” tegasnya.

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa yang hadir dalam penutupan acara mengapresiasi konsistensi Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam menjaga eksistensi Festival Tabut.

“Festival Tabut punya dampak besar bagi perekonomian daerah. Kalau sekarang masih skala nasional, kita dorong ke skala internasional,” ujarnya.

Festival Tabut juga kembali masuk dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) sebagai salah satu ajang budaya unggulan nasional yang layak mendapat perhatian dunia.

Promosi Global dan Antusiasme Masyarakat

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkomitmen mendukung promosi Festival Tabut agar dapat menjadi magnet wisata internasional.

“ Kami akan bantu dari sisi promosi agar Bengkulu semakin mendunia,” tambah Ni Luh Puspa.

Festival Tabut 2025 berlangsung selama 10 hari sejak 27 Juni hingga 5 Juli. Wamenpar menutup secara resmi gelaran tersebut dan menyampaikan kesannya.

“Ini luar biasa ya, saya baru pertama kali ke Festival Tabut ini, tetapi melihat antusiasme dan UMKM yang terlibat, masyarakat yang hadir begitu antusias, ini luar biasa sekali,” ujarnya.

Penulis :
Aditya Yohan