Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pameran Kuasa Kata di KAA Ungkap Dinamika Diplomasi Indonesia dalam Sidang Komite KAA 1955

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pameran Kuasa Kata di KAA Ungkap Dinamika Diplomasi Indonesia dalam Sidang Komite KAA 1955
Foto: Pameran Kuasa Kata di KAA Ungkap Dinamika Diplomasi Indonesia dalam Sidang Komite KAA 1955(Sumber: ANTARA/HO-Kemlu RI)

Pantau - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA) di Bandung, Jawa Barat, menggelar pameran temporer bertajuk Kuasa Kata di KAA: Sketsa Sidang Komite mulai 5 Juli hingga 30 Agustus 2025.

Pameran ini dibuka secara resmi pada Senin, 7 Juli 2025 oleh Plt. Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu RI, Umar Hadi, dalam rangka memperingati 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) dan 45 tahun berdirinya Museum KAA.

Arsip Langka, Film Dokumenter, dan Diplomasi Lewat Kata

Pameran ini bertujuan mengungkap dinamika Sidang Komite Konferensi Asia Afrika tahun 1955 dan memperkenalkan peran penting diplomasi Indonesia dalam forum internasional tersebut.

"Para pendiri bangsa Indonesia memilih kata menyatakan di dalam teks proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia untuk menunjukkan bahwa pernyataan kemerdekaan adalah hak suatu bangsa, yang tidak memerlukan persetujuan bangsa lain," ungkap Umar Hadi saat pembukaan.

Pengunjung pameran disuguhkan arsip dan rekaman langka dari sidang Komite Politik, Ekonomi, dan Kebudayaan, serta kutipan menarik dari delegasi 29 negara peserta KAA.

Selain itu, film dokumenter berjudul Bandung Speaks turut diputar untuk menggambarkan suasana penyelenggaraan KAA tujuh dekade lalu.

Pengunjung juga dapat berpartisipasi dalam media interaktif Jika Aku Delegasi KAA, yang memungkinkan mereka menuliskan pesan seolah menjadi bagian dari sidang bersejarah tersebut.

Menyoroti Tiga Tokoh Ketua Komite

Pameran ini menyoroti tiga tokoh penting yang menjadi ketua dalam masing-masing komite:

  • Ali Sastroamidjojo (Komite Politik)
  • Roosseno S. (Komite Ekonomi)
  • Muhammad Yamin (Komite Kebudayaan)

Penonjolan terhadap ketiganya menjadi penegasan atas kepemimpinan diplomasi Indonesia dalam perumusan kesepakatan multilateral yang memperjuangkan kemerdekaan, solidaritas, dan kerja sama antarnegara Asia dan Afrika.

Pameran Kuasa Kata di KAA terbuka untuk umum setiap hari sesuai jadwal layanan Museum KAA dan menjadi ruang edukasi sejarah yang penting menjelang peringatan tujuh dekade konferensi bersejarah tersebut.

Penulis :
Ahmad Yusuf