billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dokter Berti dan Tim Tempuh Lumpur Demi Cek Kesehatan Gratis di Pedalaman Merauke

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Dokter Berti dan Tim Tempuh Lumpur Demi Cek Kesehatan Gratis di Pedalaman Merauke
Foto: Dokter Berti dan Tim Tempuh Lumpur Demi Cek Kesehatan Gratis di Pedalaman Merauke(Sumber: ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)

Pantau - Layanan kesehatan jemput bola di Distrik Elikobel, Merauke, Papua Selatan, dilakukan dengan penuh perjuangan oleh tim medis Puskesmas Bupul, termasuk seorang dokter umum bernama Libertine Mandala Putri atau Berti, yang menembus jalan berlumpur demi menjangkau masyarakat di pelosok.

Layanan Cek Kesehatan Ditempuh dengan Motor dan Tekad

Dalam perjalanan menuju Kampung Bunggay dari Puskesmas Bupul di Kampung Bupul 2, Berti bersama Kepala Puskesmas Markus Pakadang menempuh medan berat sepanjang 29 kilometer dengan genangan air dan lumpur yang harus dilalui hingga lima kali.

Saat berkendara, Berti sempat bertanya, "Bapak lewat di tengah lumpur, tidak apa-apa kah?" kepada Markus, yang lalu berhenti sejenak untuk memilih jalur terbaik sebelum melanjutkan dengan motor trail.

Rombongan lainnya, termasuk dua anggota polisi dan satu tentara, mengikuti di belakang, sementara sebuah mobil ambulans mengangkut peralatan medis dan obat-obatan.

Perjalanan itu merupakan bagian dari pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang bertujuan menjangkau warga di kampung-kampung terpencil yang kesulitan datang ke fasilitas kesehatan.

Tantangan Medan dan Kendala Ekonomi Jadi Penghalang Akses Layanan

Berti adalah satu-satunya dokter umum yang mengabdi di Puskesmas Bupul dan telah terbiasa menghadapi medan sulit.

Tantangan utama pelayanan kesehatan di wilayah ini adalah jarak antar kampung yang bisa mencapai puluhan kilometer dalam satu distrik.

Ia menjelaskan bahwa jarak dan kondisi ekonomi menjadi penghalang utama, terutama bagi perempuan (mama-mama) untuk mendapatkan layanan kesehatan.

"Apalagi mama-mama yang kondisi ekonominya rendah, lalu tidak ada kendaraan di rumah, pasti sangat sulit (ke puskesmas), ketika jatuh sakit," ujar Berti.

Ia memahami betul kondisi batin masyarakat yang merindukan layanan kesehatan layak, namun kerap terhalang oleh keterbatasan ekonomi dan infrastruktur.

Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, realisasi kehadiran peserta program CKG dari 11 Februari hingga 7 Juli 2025 mencapai 15,03 persen atau 27.290 peserta, baik melalui puskesmas maupun layanan jemput bola.

Penulis :
Aditya Yohan
FLOII Event 2025

Terpopuler