Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Perusahaan Wajib Miliki Program Tamasya untuk Raih PROPER Emas 2025, Tegas Menteri LH

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Perusahaan Wajib Miliki Program Tamasya untuk Raih PROPER Emas 2025, Tegas Menteri LH
Foto: Perusahaan Wajib Miliki Program Tamasya untuk Raih PROPER Emas 2025, Tegas Menteri LH(Sumber: ANTARA/Prisca Triferna)

Pantau - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa perusahaan yang tidak memiliki program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) tidak akan bisa meraih kategori Emas dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) tahun 2025.

Hal ini disampaikan dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN di Jakarta, Rabu, 9 Juli 2025.

"Di dalam kegiatan Kementerian Lingkungan Hidup ada yang disebut dengan PROPER, ini merupakan penilaian ketaatan tata lingkungan pada semua unit usaha", ujar Hanif.

Tamasya Jadi Syarat Inovasi Sosial untuk PROPER Emas

Dari 5.476 perusahaan yang mengikuti PROPER tahun 2025, hanya perusahaan yang menjalankan inovasi sosial, termasuk program Tamasya, yang dapat memenuhi syarat kategori Emas atau Hijau.

"Untuk mencapai PROPER dengan predikat yang Emas atau Hijau dipersyaratkan harus memiliki Tamasya. Sehingga dengan demikian kami akan mendukung penuh upaya dari Pak Menteri untuk menjaga anak-anak kita yang ditinggal orang tua bekerja", jelas Hanif.

Program Tamasya bertujuan membenahi pola pengasuhan anak guna meningkatkan kualitas tumbuh kembang mereka.

Salah satu bentuk nyata program ini adalah penyediaan tempat penitipan anak di lingkungan perusahaan.

Nota kesepahaman tersebut ditandatangani langsung oleh Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq dan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji.

Komitmen Bersama untuk Kesejahteraan Anak

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, menyambut baik kerja sama tersebut dan menilai integrasi aspek lingkungan dan keluarga dalam dunia industri sebagai langkah strategis.

"Harapan kita korporasi yang berhubungan dengan Kementerian Lingkungan Hidup nanti ada syarat PROPER-nya. Agar korporasinya menyiapkan namanya Tamasya", ujar Wihaji.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat peran perusahaan dalam mendukung kesejahteraan anak-anak, sekaligus meningkatkan performa lingkungan dan sosial perusahaan.

Penulis :
Ahmad Yusuf