
Pantau - Dinas Sosial Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terus menyiapkan 6.000 nasi bungkus per hari guna membantu korban banjir yang melanda enam kecamatan sejak Minggu, 6 Juli 2025.
"Sebanyak 6.000 nasi bungkus yang kami siapkan itu dibagi 3.000 untuk makan siang dan 3.000 bungkus untuk makan malam," ujar Kepala Bidang Pengentasan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial Dinsos Kota Mataram, Kanesti Cahya Kartika atau Koko.
Dapur umum dipusatkan di Posko Tanggap Darurat Bencana 2025, yang berlokasi di halaman Pendopo Wali Kota Mataram.
Operasi dapur umum ini mengikuti Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat yang ditetapkan selama 14 hari sejak 6 Juli 2025.
Namun, durasi pembukaan dapur umum bisa diperpanjang jika kondisi dan kebutuhan di lapangan mengharuskan, terutama bila terjadi eskalasi cuaca ekstrem.
Distribusi Prioritaskan Pengungsi di Rumah Warga
Jumlah 6.000 nasi bungkus per hari masih belum mampu mencukupi seluruh kebutuhan warga terdampak, yang menurut data BPBD Kota Mataram mencakup 6.511 kepala keluarga atau sekitar 25.955 jiwa.
Nasi bungkus diprioritaskan untuk warga yang mengungsi ke rumah sanak saudara, agar tidak menjadi beban tambahan bagi keluarga yang ditumpangi.
Pembagian dilakukan melalui camat dan lurah setempat guna memastikan distribusi berjalan tepat sasaran.
"Untuk di titik-titik pengungsian sudah diberikan secara khusus, karena ada juga bantuan dari provinsi," tambah Koko.
Seluruh bahan makanan yang digunakan di dapur umum berasal dari dana bantuan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram sebesar Rp100 juta.
"Kami mendapat bantuan dari Baznas sebesar Rp100 juta, yang diprediksi untuk memenuhi kebutuhan dapur umum selama 14 hari," ungkapnya.
Makanan yang disiapkan telah memenuhi standar gizi dasar, mencakup karbohidrat, protein, dan sayuran.
"Memang tidak ada ahli gizi khusus, kami ada relawan sebagai ahli gizi. Petugas yang masak di dapur umum ini sudah terlatih," jelasnya.
Sebelum makanan dibagikan ke pengungsi, seluruh masakan dicicipi terlebih dahulu untuk memastikan rasa dan kandungan gizi.
"Para pejabat Pemerintah Kota Mataram, seperti Kapolres, Dandim, Wali Kota Mataram, Sekda, Asisten, pernah coba masakan dari dapur umum dan memberikan respons positif, karena rasanya enak," tutup Koko.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf