
Pantau - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyatakan kesiapannya untuk kembali memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna memberikan klarifikasi terkait surat viral mengenai kunjungan istrinya ke Eropa.
Maman menegaskan bahwa dirinya telah memberikan penjelasan secara terbuka kepada publik dan KPK sebagai bentuk tanggung jawab seorang pejabat negara.
"Saya sudah sampaikan semuanya secara gamblang kepada teman-teman dan di KPK, dan bagi saya itu adalah pertanggungjawaban publik saya sebagai pejabat negara, yang bagi saya itu bisa menjadi tradisi positif bagi pejabat publik saat ada polemik dan hal-hal seperti itu," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa KPK adalah lembaga yang tepat untuk menjernihkan polemik yang terjadi.
"Saya datang ke institusi yang menurut saya tepat, sebagai institusi terdepan yang bergerak dan dalam konteks pemberantasan (korupsi). Itu saja," ia mengungkapkan.
Pemanggilan Terkait Surat Berkop Kementerian
Sebelumnya, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan bahwa KPK membuka kemungkinan memanggil Menteri UMKM Maman Abdurrahman serta Sekretaris Kementerian UMKM Arif Rahman Hakim.
Pemanggilan ini bertujuan untuk klarifikasi atas surat yang beredar luas dan menuai kontroversi, yang berkaitan dengan kunjungan istri Menteri UMKM, Agustina Hastarini, ke sejumlah negara Eropa.
Surat tersebut menggunakan kop resmi Kementerian UMKM dan ditandatangani secara elektronik oleh Arif Rahman Hakim.
Dalam isi surat, terdapat permohonan dukungan kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sofia, Brussel, Paris, Bern, Roma, dan Den Haag, serta Konsulat Jenderal RI di Istanbul.
Dukungan diminta untuk kegiatan Agustina Hastarini selama berada di Eropa pada 30 Juni hingga 14 Juli 2025.
Surat ini kemudian menjadi viral dan memicu kecaman di media sosial karena Agustina Hastarini bukanlah pejabat publik di Kementerian UMKM.
Maman Serahkan Dokumen ke KPK
Sebagai tanggapan atas polemik tersebut, pada 4 Juli 2025, Maman Abdurrahman mendatangi Gedung Merah Putih KPK.
Kedatangannya bertujuan untuk menyerahkan sejumlah dokumen sebagai upaya menyelesaikan polemik yang melibatkan dirinya dan keluarganya.
- Penulis :
- Shila Glorya