Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dokter FKUI: Tuli Akibat Bising Jadi Ancaman Baru di Era Modern, Waspadai Headset dan Suara Keras

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Dokter FKUI: Tuli Akibat Bising Jadi Ancaman Baru di Era Modern, Waspadai Headset dan Suara Keras
Foto: Dokter FKUI: Tuli Akibat Bising Jadi Ancaman Baru di Era Modern, Waspadai Headset dan Suara Keras(Sumber: ANTARA/HO-Humas UI)

Pantau - Dr. Fikri Mirza Putranto, pengajar dari Departemen Telinga, Hidung, Tenggorok, Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), menyatakan bahwa tuli akibat bising kini menjadi ancaman baru yang nyata di era modern.

Pernyataan ini disampaikan dalam keterangan resminya pada Sabtu, 12 Juli 2025.

"Kita justru menikmati bising setiap hari, seperti konser, tempat musik, atau tempat bermain yang memiliki pengeras suara bervolume tinggi," ungkap dr. Fikri.

Ia menambahkan bahwa ancaman gangguan pendengaran kini tidak hanya terbatas pada pekerja pabrik atau sopir bajaj seperti di masa lalu, tetapi juga mengincar masyarakat umum yang kerap menggunakan perangkat seperti headset atau earbuds.

Gejala Awal Sering Diabaikan, Risiko Permanen Jika Terus Diulang

Gejala awal dari cedera bising mencakup telinga berdenging, telinga terasa tertutup, atau kemeng.

Gejala ini sering hilang dalam waktu 24 jam sehingga banyak orang mengabaikannya.

Namun, jika terpapar berulang dan tidak ditangani, kondisi tersebut dapat berkembang menjadi gangguan pendengaran permanen.

Dampak jangka panjang meliputi kesulitan berkomunikasi di tempat ramai, gangguan konsentrasi, hambatan sosial, hingga percepatan penuaan pada jalur pendengaran.

Jenis Personal Listening Device (PLD) yang kini umum digunakan mencakup earbuds, headphone over-ear (dengan atau tanpa noise cancelling), serta bone conduction headset.

Menurut dr. Fikri, headphone over-ear dengan fitur Active Noise Cancelling (ANC) relatif lebih aman karena membantu meredam kebisingan tanpa perlu menaikkan volume secara ekstrem.

Namun ia memperingatkan bahwa PLD dengan fitur ANC tidak disarankan digunakan sambil berjalan atau berlari karena mengurangi kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar.

Tips Aman Gunakan PLD dan Kapan Harus ke Dokter

Dr. Fikri menyarankan beberapa langkah aman dalam penggunaan PLD sehari-hari:

  • Gunakan volume maksimal 60 persen
  • Batasi durasi pemakaian maksimal 60 menit per hari
  • Beri jeda istirahat 5 menit setiap jam
  • Jaga kebersihan earbuds
  • Aktifkan fitur volume warning di perangkat

"Gunakan PLD dengan teknologi noise cancelling agar tidak perlu menaikkan volume terlalu tinggi. Batasi volume di bawah 80 desibel," tambahnya.

Ia juga merekomendasikan pemeriksaan ke dokter spesialis THT-KL apabila mengalami dua dari tiga kondisi berikut:

  • Menggunakan PLD lebih dari 4 jam per hari
  • Volume pemakaian di atas 80 persen
  • Timbul nyeri atau telinga berdenging setelah penggunaan
  • Penanganan gangguan pendengaran akibat bising disesuaikan dengan tingkat keparahan.
  • Untuk cedera akut (kurang dari 12 minggu), pengobatan medis masih memungkinkan.

Pada kondisi kronis tanpa gangguan psikologis, terapi transcranial magnetic stimulation oleh dokter neurologi bisa menjadi pilihan.

Namun, bila disertai stres atau depresi, diperlukan penanganan multidisiplin yang melibatkan psikolog atau psikiater.

Penulis :
Aditya Yohan

Terpopuler