
Pantau - Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 17 Kabupaten Tabanan, Bali, memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis bagi 75 peserta didik baru.
Kepala Sekolah I Putu Jaya Negara menyampaikan bahwa pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk memastikan kesiapan fisik siswa sebelum memulai kegiatan belajar di sekolah satu-satunya Sekolah Rakyat di Bali.
"MPLS akan berlangsung selama dua minggu," ujarnya.
Pemeriksaan dilaksanakan oleh tenaga medis dari Puskesmas Kediri 1 sebagai bagian dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Jenis pemeriksaan yang dilakukan meliputi pengukuran berat badan, pemeriksaan telinga, mata, gigi, dan kadar gula darah.
Peserta Didik dari Keluarga Miskin Ekstrem, Sekolah Gratiskan Seluruh Fasilitas
Peserta didik yang mengikuti pemeriksaan berasal dari keluarga tidak mampu, termasuk kategori miskin ekstrem.
Rinciannya adalah 36 perempuan dan 39 laki-laki, dengan asal sebagai berikut:
- Kabupaten Tabanan: 61 orang
- Kabupaten Buleleng: 7 orang
- Kota Denpasar: 4 orang
- Kabupaten Badung: 3 orang
Seluruh peserta didik tinggal di asrama yang berlokasi di Sentra Mahatmiya Bali, Kediri, Kabupaten Tabanan, dengan luas total 6.235 meter persegi.
Fasilitas asrama telah direnovasi oleh Kementerian Sosial RI dan terdiri dari dua gedung bertingkat dua.
Setiap kamar menampung empat siswa dengan tempat tidur dua tingkat, lemari, dan kipas angin.
Siswa akan dibagi dalam tiga kelas berisi masing-masing 25 orang.
“Semuanya gratis dari kebutuhan sehari-hari, makan minum, rekreasi kemudian pakaian hingga alat mandi, semua gratis,” ungkap I Putu.
Gunakan Kurikulum Tailor Made, Terapkan Pemetaan Bakat Berbasis Aplikasi DNA
Setelah MPLS, sekolah akan memasuki masa persiapan belajar selama dua bulan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai pada September 2025.
Sekolah menggunakan kurikulum tailor made, yaitu kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan karakteristik siswa.
Tiga jenis kegiatan dalam kurikulum tersebut mencakup:
- Persiapan kurikulum nasional
- Pembelajaran berasrama
- Pemetaan bakat siswa
Pemetaan bakat dilakukan melalui pendekatan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) menggunakan aplikasi, tanpa pengambilan darah.
"Nanti dari hasil itu, bagaimana kami mengolahnya untuk membangkitkan potensi anak-anak karena dari DNA bisa diketahui bakatnya, tapi tidak diambil menggunakan darah melainkan aplikasi," jelasnya.
Fokus pendidikan juga diarahkan pada penanaman karakter dan kedisiplinan.
Sekolah didukung oleh 12 guru mata pelajaran reguler dan dua guru agama Hindu dan Islam, serta dua wali asrama dan wali asuh untuk mendampingi siswa selama tinggal di asrama.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf