
Pantau - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan seluruh siswa Sekolah Rakyat mendapatkan fasilitas laptop sebagai penunjang utama pembelajaran berbasis digital.
Setiap siswa memperoleh laptop yang digunakan sebagai media belajar dalam sistem manajemen pembelajaran (learning management system), yang dilengkapi dengan papan tulis digital di ruang kelas.
Gus Ipul mengungkapkan, "Pembelajaran di Sekolah Rakyat kini didukung papan tulis digital dan setiap siswa dibekali laptop agar tidak tertinggal dalam transformasi digital."
Para guru dan tenaga kependidikan pun mendapatkan pelatihan khusus mengenai sistem manajemen pembelajaran digital dan pemanfaatan modul ajar, yang dinilai mampu meningkatkan efisiensi biaya dan waktu.
Program ini juga didukung oleh Yayasan Al-Hikmah, sekolah unggulan di Surabaya, Jawa Timur, yang menyediakan modul ajar secara gratis untuk seluruh Sekolah Rakyat.
Gus Ipul menyampaikan apresiasinya atas dukungan tersebut dengan mengatakan, "Kami sangat berterima kasih kepada Yayasan Al-Hikmah yang sudah membantu kami dari segi biaya dan waktu."
Komitmen Hapus Kemiskinan dan Kembangkan Potensi Siswa
Sekolah Rakyat merupakan inisiatif untuk menghentikan siklus kemiskinan antargenerasi dan memastikan anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem memperoleh pendidikan berkualitas.
Hingga kini, sudah terdapat 63 titik operasional Sekolah Rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah rombongan belajar (rombel) sebanyak 256, mencakup lebih dari 6.000 siswa.
Rinciannya, 3 rombel untuk tingkat SD, 112 rombel SMP, dan 141 rombel SMA yang tersebar di 13 titik di Sumatera, 34 di Jawa, 3 di Bali dan Nusa Tenggara, 2 di Kalimantan, 8 di Sulawesi, 2 di Maluku, dan 1 di Papua.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan bahwa Sekolah Rakyat terbuka terhadap semua minat dan potensi peserta didik.
"Potensi apa pun yang Anda miliki, insya Allah akan terus dikembangkan," ungkapnya.
Ia mencontohkan, siswa yang berminat menjadi saintis akan mendapat dukungan dalam bentuk kebebasan bereksperimen dan penguatan keterampilan.
"Mereka yang berminat menjadi saintis tentu akan didorong penguatan dan terus kebebasan bereksperimennya," ujarnya.
Sementara itu, siswa yang tertarik pada dunia kewirausahaan akan difasilitasi dengan pelatihan mental dan keterampilan kewirausahaan.
Rencananya, pada akhir Juli akan dibuka tambahan 37 titik operasional baru, sehingga total akan menjadi 100 titik, meski saat ini masih menunggu penyelesaian renovasi sarana dan prasarana.
- Penulis :
- Arian Mesa