
Pantau - Tiga sekolah dasar (SD) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hanya menerima satu siswa baru pada tahun ajaran 2024/2025, sehingga memicu rencana penggabungan sekolah oleh Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) setempat.
Tiga SD Hanya Terima Satu Murid Baru
SD 5 Jurang di Kecamatan Gebog, SD 1 Wates di Kecamatan Undaan, dan SD 2 Gamong di Kecamatan Kaliwungu tercatat hanya mendapatkan satu siswa baru.
Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho, yang menyatakan bahwa pendataan murid baru telah dilakukan, meskipun belum seluruh sekolah menyampaikan laporan resmi.
"Laporan penerimaan peserta didik baru ini kami gunakan sebagai dasar pemetaan sekolah-sekolah yang berpotensi digabung," ungkapnya.
Salah satu sekolah yang terdampak adalah SD 1 Wates.
Kepala SD 1 Wates, Arif Wijayanto, menyampaikan bahwa tahun ini sekolahnya hanya mendapat satu siswa baru, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang menerima dua murid.
Jumlah total siswa dari kelas I hingga VI di sekolah tersebut saat ini hanya 24 orang.
Rencana Penggabungan Sekolah Masih Berproses
Informasi mengenai rencana regrouping sekolah sudah muncul sejak tahun 2023, terutama antara SD 1 Wates dan SD 3 Wates yang berada dalam satu halaman sekolah.
Namun, hingga kini belum ada tindakan konkret terkait rencana tersebut.
"Proses penggabungan masih dalam tahap pembahasan," ujar koordinator wilayah setempat.
Minimnya kejelasan membuat sebagian guru enggan aktif mencari siswa baru, karena khawatir sekolah tempat mereka mengajar akan segera digabung.
Meski demikian, SD 1 Wates tetap mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp900 ribu per siswa.
Meskipun hanya ada satu siswa baru, sekolah tetap melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara individu bagi siswa tersebut.
- Penulis :
- Shila Glorya