
Pantau - Pemerintah Indonesia memperkirakan ekspor nasional akan meningkat hingga 50 persen setelah kesepakatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) rampung.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menyatakan bahwa peningkatan ekspor sebesar 50 persen tersebut berdasarkan perhitungan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
"Berdasarkan perhitungan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, bisa meningkat 50 persen. Kalau ekspor meningkat 50 persen, itu artinya kan kinerja industri dalam negeri kan juga meningkat," ungkapnya.
Hasan menambahkan bahwa sebagian besar produk Indonesia akan memasuki pasar Eropa tanpa dikenakan tarif, sehingga volume ekspor diyakini akan meningkat secara signifikan.
Menurutnya, peningkatan ekspor ini akan berdampak langsung terhadap kinerja industri dalam negeri yang pada gilirannya mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja.
"Perdagangan kita akan meningkat, diprediksi sedikitnya 50 persen. Artinya, kinerja industri kita juga akan akan meningkat dan butuh lapangan kerja lebih banyak," ia mengungkapkan.
Dampak terhadap Investasi dan Lapangan Kerja
Selain berdampak pada perdagangan, Hasan juga menyoroti potensi peningkatan investasi dari Uni Eropa ke Indonesia setelah IEU-CEPA diberlakukan.
Ia menjelaskan bahwa saat ini nilai investasi dari Uni Eropa di Indonesia sudah mencapai sekitar 24 miliar dolar AS, dan diperkirakan akan terus meningkat.
"Dan itu artinya juga kalau investasi masuk kan, logika sederhananya juga lapangan kerja akan tumbuh. Kira-kira bayangan sederhananya seperti itu," ujar Hasan.
Kesepakatan IEU-CEPA diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Minggu (13/7) di markas Komisi Eropa, Brussels, Belgia.
"Hari ini kami berhasil membuat terobosan, setelah berunding selama 10 tahun, kami merampungkan perjanjian ekonomi komprehensif (CEPA), yang pada intinya merupakan perjanjian pasar bebas. Kami telah menyepakati banyak, banyak perjanjian, yang pada intinya kami akan saling mengakomodir kepentingan ekonomi satu sama lain, dan kami menemukan kepentingan-kepentingan itu saling menguntungkan satu sama lain," ujar Prabowo.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh poin dalam perjanjian telah disepakati oleh kedua pihak.
- Penulis :
- Arian Mesa