
Pantau - Komisi IV DPR RI mengapresiasi capaian Kementerian Pertanian (Kementan) yang berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun Anggaran 2024, setelah pada tahun sebelumnya hanya mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
Apresiasi tersebut disampaikan dalam rapat kerja Komisi IV DPR RI bersama Menteri Pertanian pada Rabu, 16 Juli 2025 di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta.
Rapat ini secara khusus membahas realisasi anggaran dan kinerja Kementan yang tercermin dalam LKPP 2024.
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto (Titiek Soeharto), menilai capaian opini WTP mencerminkan tata kelola keuangan yang semakin baik dan pelaksanaan program yang lebih efektif.
"Kinerja positif sektor pertanian tahun 2024 tergambarkan pada laporan keuangan pemerintah pusat, di mana realisasi anggaran belanja Kementerian Pertanian sebesar Rp14,3 triliun dari total pagu Rp14,7 triliun atau setara 97,09%, dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian," ujarnya.
Komisi IV Dorong Perbaikan Program dan Perhatian terhadap Temuan BPK
Titiek menekankan bahwa capaian tersebut tidak hanya penting secara administratif, tetapi juga menunjukkan kontribusi signifikan Kementan terhadap pembangunan nasional, ketahanan pangan, dan daya saing sektor pertanian.
"Komisi IV DPR RI berharap kinerja positif ini ditingkatkan pada tahun 2025, baik dalam pelaksanaan program maupun belanja anggaran, tidak hanya sebagai penopang pembangunan nasional namun juga dalam mewujudkan kesejahteraan petani serta pertumbuhan ekspor komoditas pertanian," ungkapnya.
Komisi IV juga meminta agar Kementan tetap memperhatikan dan segera menindaklanjuti setiap catatan atau temuan yang disampaikan oleh BPK dalam LKPP 2024.
"Kami mengucapkan selamat kepada Kementerian Pertanian atas opini WTP. Mudah-mudahan bisa dipertahankan di tahun-tahun mendatang. Namun, apakah ada juga catatan dari BPK? Kalau ada, sebaiknya segera dikoreksi dan ditindaklanjuti," tegas Titiek.
Sektor Pertanian Tetap Tangguh di Tengah Tekanan Global
Dalam pembuka rapat, Titiek menyampaikan bahwa sektor pertanian telah menunjukkan kinerja yang sejalan dengan kontribusinya terhadap perekonomian nasional, terutama di tengah tantangan global seperti perlambatan ekonomi dunia, ketegangan geopolitik, perubahan iklim, dan fluktuasi harga komoditas.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian tumbuh sebesar 0,82% dan memberikan kontribusi sebesar 12,61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Sektor pertanian tercatat sebagai salah satu dari lima sektor utama penopang ekonomi nasional bersama industri pengolahan, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi.
- Penulis :
- Aditya Yohan