
Pantau - Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, menyatakan bahwa kesepakatan tarif impor sebesar 19 persen yang dikenakan Amerika Serikat terhadap produk Indonesia merupakan langkah terbaik yang bisa diambil saat ini untuk menjaga stabilitas fiskal dan memperkuat daya tahan ekonomi nasional.
Mardani mengajak masyarakat untuk berpikir positif terhadap kebijakan ini dan melihatnya sebagai strategi menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
"Kita perlu husnuzan bahwa kebijakan tarif ini adalah pilihan terbaik yang bisa diambil pemerintah saat ini untuk menjaga stabilitas fiskal dan memperkuat daya tahan ekonomi nasional," ungkapnya.
Ia menekankan bahwa keputusan tersebut tidak diambil secara gegabah.
"Kita berada dalam masa yang tidak mudah, dan keputusan ini tentu tidak diambil secara gegabah," ia mengungkapkan.
Pengelolaan Anggaran Harus Efektif dan Tepat Sasaran
Mardani menilai bahwa kebijakan tarif ini harus diiringi dengan pengelolaan anggaran negara yang nyata agar dampaknya optimal dan adil.
Menurutnya, belanja negara harus diarahkan ke sektor-sektor strategis seperti peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista), penguatan infrastruktur transportasi logistik nasional, dan pengadaan armada seperti pesawat Boeing.
"Belanja yang tepat sasaran tidak hanya akan memperkuat ketahanan nasional, tetapi juga meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di kancah internasional," ujarnya.
Ia juga mendorong adanya terobosan baru di sektor ekspor sebagai respons terhadap tantangan global.
Diversifikasi pasar menjadi kunci utama untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasar tradisional seperti Amerika Serikat.
Ekspansi Pasar dan Kerja Sama Strategis
Mardani menilai bahwa Indonesia perlu memperluas akses ekspor ke negara-negara mitra strategis lainnya, termasuk anggota BRICS.
Bergabungnya Indonesia dalam forum BRICS dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat pengaruh ekonomi di tingkat global.
Selain itu, kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa (UE) juga dianggap membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekspor bernilai tambah tinggi.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara kebijakan fiskal yang disiplin, efisiensi anggaran yang tepat sasaran, dan ekspansi pasar yang inovatif.
Sinergi tersebut dianggap sebagai fondasi utama dalam menjaga ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan.
Mardani juga menegaskan bahwa arah kebijakan ekonomi nasional ke depan harus adaptif, kolaboratif, dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Tarif AS Turun dari 32 Persen Menjadi 19 Persen
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa tarif impor sebesar 19 persen akan diterapkan terhadap seluruh produk Indonesia yang masuk ke pasar AS.
"Indonesia akan membayar tarif 19 persen kepada Amerika Serikat untuk semua barang impor dari mereka ke negara kita," ujar Trump.
Kesepakatan tersebut dicapai melalui negosiasi langsung antara Presiden Trump dan Presiden RI Prabowo Subianto.
Nilai tarif ini sebelumnya berada di angka 32 persen, sebelum akhirnya diturunkan berdasarkan hasil perundingan yang berlangsung sejak April lalu.
- Penulis :
- Arian Mesa