Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menambah armada helikopter dan melanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap tiga guna mempercepat penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang meluas di Provinsi Riau.
Kepala BNPB Suharyanto menyatakan bahwa seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Riau telah terdampak karhutla hingga 20 Juli 2025.
Karhutla Meluas, Armada Udara Diperkuat
BNPB mencatat bahwa kebakaran terjadi secara merata di 12 kabupaten/kota, dengan luasan lahan terbakar tertinggi berada di Kampar dan Bengkalis yang masing-masing mencatat lebih dari 100 hektare, disusul oleh Rokan Hilir, Siak, dan Indragiri Hilir dengan lebih dari 50 hektare.
“Heli patroli dan water bombing ditambah, hari Rabu akan kami masukan. Mudah-mudahan ini bisa membantu, terutama jika OMC tidak menemukan awan hujan yang cukup,” ungkap Suharyanto.
Penambahan dilakukan terhadap helikopter patroli dari satu menjadi dua unit, dan helikopter water bombing dari tiga menjadi lima unit, untuk memperkuat operasi di lapangan.
Langkah ini diambil seiring meningkatnya titik api, khususnya di lahan gambut dan kawasan terbuka yang sulit dijangkau pasukan darat.
OMC Tahap Tiga Dimulai, Hujan Ringan Mulai Turun
OMC tahap ketiga dimulai pada Senin, 21 Juli 2025 dan direncanakan berlangsung selama lima hari ke depan.
Hasil sementara menunjukkan hujan ringan telah turun di beberapa wilayah seperti Indragiri Hilir, Kuala Kampar, Siak, Batang Cenaku, dan Bangkinang.
“Curah hujan masih kecil karena sangat bergantung pada pertumbuhan awan. Tapi kami harap ini membantu membasahi lahan dan mencegah api meluas,” ujar Suharyanto.
Dukungan Peralatan dan Pasukan Pemadam
Selain memperkuat armada udara, BNPB juga mendistribusikan peralatan tambahan bagi pasukan darat.
Peralatan yang dikirim antara lain pompa air, tangki air portabel, alat bantu pernapasan, motor karhutla, serta alat pelindung diri.
Personel dari Korem 031/Wira Bima dan Polda Riau juga diterjunkan untuk memperkuat pemadaman darat, bergabung dengan Manggala Agni dari Kementerian Kehutanan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
