
Pantau - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan komitmennya untuk mendorong integrasi transportasi publik secara nasional, termasuk di wilayah metropolitan hingga daerah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan).
Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Kemenhub, Risal Wasal, menyampaikan hal ini dalam acara Ngobrolin Transportasi Bareng Komunitas (Lintas) yang digelar di Solo dengan tema Transportasi Publik Terintegrasi, Kita Makin Terkoneksi.
Risal menjelaskan bahwa integrasi transportasi telah ditetapkan sebagai salah satu prioritas nasional dan merupakan kunci untuk meningkatkan konektivitas antardaerah.
Integrasi untuk Efisiensi dan Keadilan Akses Transportasi
Menurut Risal, kegiatan Lintas sangat bermanfaat karena menghasilkan banyak data dan masukan dari masyarakat yang dapat digunakan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan transportasi terintegrasi.
Transportasi yang terintegrasi dinilai mampu menciptakan efisiensi biaya, meningkatkan kecepatan dan ketepatan perjalanan, serta memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi seluruh pengguna, termasuk kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.
DJITM Kemenhub disebut terus menggunakan pendekatan berbasis data dan bukti lapangan agar sistem transportasi yang dikembangkan benar-benar seamless dan sesuai kebutuhan nyata masyarakat.
Untuk periode 2025–2029, Kemenhub telah merancang rencana pengembangan integrasi transportasi yang mencakup:
- 10 wilayah metropolitan
- 9 wilayah 3TP
- 5 Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP)
Risal belum merinci wilayah-wilayah tersebut, namun ia menekankan bahwa pengembangan ini bertujuan memperkuat ekosistem transportasi antarmoda dan antardaerah demi pemerataan layanan transportasi serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pemerintah harus memastikan sistem transportasi berjalan dengan baik melalui integrasi yang benar-benar seamless," tegasnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan