billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Fadli Zon Tegaskan Dana Indonesiana Harus Berdampak Nyata bagi Pelestarian Budaya Daerah

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Fadli Zon Tegaskan Dana Indonesiana Harus Berdampak Nyata bagi Pelestarian Budaya Daerah
Foto: (Sumber: Menteri Kebudayaan Fadli Zon. ANTARA/ (HO-Kementerian Kebudayaan))

Pantau - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya pelestarian budaya sebagai tanggung jawab bersama yang harus diemban oleh seluruh pihak, termasuk masyarakat umum dan komunitas lokal.

Dana Indonesiana Diarahkan untuk Transparansi dan Dampak Langsung

Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan mendukung pelestarian budaya lewat program Dana Indonesiana, yang kini diarahkan agar lebih inklusif, transparan, dan memberikan dampak nyata bagi ekosistem budaya.

"Kita ingin dana ini benar-benar memfasilitasi produk dari ekspresi budaya tersebut. Transparansi dan akuntabilitas penting, dan kami berkomitmen agar penerimanya lebih luas serta tepat sasaran," ungkap Fadli Zon.

Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan dengan Yayasan Indramayu Creaticity Network (ICN), komunitas budaya yang aktif melakukan pelestarian seni tradisional di Indramayu, Jawa Barat.

Fadli menyebut Indramayu sebagai wilayah dengan kekayaan budaya yang sangat beragam.

"Indramayu memiliki kantong-kantong budaya yang sangat kaya. Saya pernah berkunjung ke beberapa daerah di wilayah tersebut dan melihat langsung ragam ekspresi budaya, seperti pameran seni rupa dan tarian tradisional," ujarnya.

Komunitas ICN Pelopori Pelestarian Tari Topeng Dermayon

Yayasan ICN merupakan komunitas yang digerakkan oleh generasi muda Indramayu, dan telah menjalankan program pelestarian Tari Topeng Dermayon yang kini terancam punah akibat minimnya pewaris.

Dengan dukungan Dana Indonesiana kategori Dukungan Institusional tahun 2023, ICN menjalankan berbagai program pelestarian, mulai dari penguatan kapasitas SDM, inovasi tata kelola seni, hingga penyusunan rencana strategis pelestarian budaya selama tiga tahun.

Ketua ICN, Hilmi Hilmansyah, menyampaikan bahwa pihaknya tengah merintis pendirian Pusat Studi Budaya Purwadaksina di Indramayu.

Pusat studi ini bertujuan memperkuat infrastruktur pengetahuan budaya lokal melalui kajian dan pengelolaan ruang budaya seperti living museum di kawasan Sungai Cimanuk.

Kawasan tersebut dikenal kaya akan manuskrip dan arsip budaya, yang menurut ICN perlu didigitalisasi dan dimasukkan ke dalam sistem pendidikan agar generasi muda dapat lebih mengenali budayanya sendiri.

Kementerian Kebudayaan menyambut baik inisiatif komunitas dan membuka ruang kolaborasi partisipatif dalam upaya pelestarian budaya berbasis komunitas.

Penulis :
Aditya Yohan