billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Prof Tjandra Soroti Empat Catatan Penting Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Prof Tjandra Soroti Empat Catatan Penting Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis
Foto: (Sumber: Adjunct Professor Griffith University Prof Tjandra Yoga Aditama. ANTARA/HO-Tjandra Yoga Aditama.)

Pantau - Pakar kesehatan masyarakat Prof Tjandra Yoga Aditama menyampaikan empat catatan penting dalam mengevaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan selama enam bulan sejak awal 2025, dengan cakupan penerima manfaat hampir 7 juta anak.

Perlu Pendekatan Komprehensif dan Jaminan Keamanan Pangan

Prof Tjandra mengawali evaluasinya dengan menyoroti pentingnya melihat Program MBG dalam kerangka menyeluruh berdasarkan konsep School Nutrition Package Framework dari World Food Program.

“Karena sudah setengah tahun berjalan, maka baik kalau kita evaluasi, dan disampaikan empat masukan pelaksanaannya,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa pendekatan gizi sekolah sebaiknya mencakup lima komponen utama:

  • Penyediaan makanan bergizi
  • Edukasi gizi
  • Pemberian suplemen
  • Aktivitas fisik
  • Lingkungan sekolah yang mendukung pola makan sehat

Catatan kedua yang disampaikan adalah peran strategis MBG dalam mendukung empat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yakni:

  • Penghapusan kemiskinan
  • Pengentasan kelaparan
  • Peningkatan kesehatan dan kesejahteraan
  • Peningkatan kualitas pendidikan

Catatan ketiga berfokus pada aspek kesehatan, khususnya jaminan mutu gizi dan keamanan pangan.

Prof Tjandra menekankan pentingnya prinsip “Isi Piringku” sebagai pedoman gizi seimbang serta penerapan standar keamanan pangan ketat dalam seluruh rantai distribusi makanan, dari “farm to plate”.

Kepemimpinan dan Koordinasi Lintas Sektor Jadi Penentu Keberhasilan

Catatan keempat yang disampaikan Prof Tjandra adalah pentingnya kepemimpinan yang kuat dan pengorganisasian yang solid dalam pelaksanaan program.

Dengan cakupan program yang menjangkau puluhan juta anak di seluruh Indonesia, keberhasilan MBG sangat bergantung pada koordinasi lintas sektor dan tata kelola yang profesional, baik di tingkat pusat, daerah, maupun lapangan.

“Ini bukan hanya program yang bermanfaat, tetapi juga punya nilai mulia, sehingga harus dikerjakan dengan pengabdian dan manajemen yang mumpuni,” tegasnya.

Penulis :
Aditya Yohan