
Pantau - Anggota Komisi III DPR RI, Benny Kabur Harman (BKH), meminta agar Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tetap dilanjutkan, namun perlu dievaluasi secara menyeluruh untuk mencegah kejadian keracunan berulang di kalangan siswa.
“Kita minta supaya persiapannya harus lebih matang. Kalau bisa tata kelolanya diperbaiki, sehingga lebih matang”, ujar BKH saat kunjungan kerja Komisi III DPR RI ke Kota Kupang, Jumat (25/7/2025).
Minta Polda NTT Terlibat dalam Pengawasan
BKH menekankan pentingnya pengawasan ketat dalam pelaksanaan program MBG agar distribusi makanan bergizi ke sekolah-sekolah berjalan aman dan sesuai dengan standar.
Ia meminta agar Kapolda NTT, Irjen Pol Rudi Darmoko, memobilisasi personel kepolisian untuk ikut mengawasi distribusi dan pelaksanaan MBG di lapangan.
“Menurut saya perlu ada perbaikan agar program dapat berjalan lebih baik ke depan”, tegasnya.
Menurut BKH, kejadian keracunan yang menimpa siswa tidak boleh menjadi alasan untuk menghentikan program.
Sebaliknya, ia mendorong agar sinergi antara aparat penegak hukum, pemerintah daerah, dan penyedia layanan MBG ditingkatkan untuk menjamin keamanan makanan yang disalurkan.
Ratusan Siswa SMP Terpapar Gejala Keracunan
Sebelumnya, pada Selasa, 23 Juli 2025, ratusan siswa SMP Negeri 8 Kota Kupang mengalami gejala muntah, nyeri perut hebat, dan lemas.
Gejala tersebut diduga muncul setelah para siswa mengonsumsi makanan dari program MBG pada Senin pagi, 22 Juli 2025.
BKH menegaskan bahwa kejadian seperti ini tidak boleh terulang dan meminta seluruh pihak yang terlibat untuk lebih bertanggung jawab dalam memastikan makanan yang disajikan aman dan layak konsumsi.
- Penulis :
- Aditya Yohan