
Pantau - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, memperoleh bantuan senilai Rp16 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Sungai Jariang, Kecamatan Lubuk Basung, yang akan direalisasikan pada tahun 2026.
Mesin Pembilah Sampah Jadi Prioritas Pembangunan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, Afniwirman, menyampaikan bahwa dana bantuan akan difokuskan untuk pembangunan sarana dan prasarana TPST, terutama pengadaan mesin pembilah sampah.
"Dana sebagian besar bakal digunakan untuk pengadaan mesin pembilah sampah", ungkap Afniwirman.
Bantuan ini diberikan oleh Direktorat Jenderal Sanitasi Kementerian PUPR setelah pemerintah daerah memenuhi seluruh persyaratan dan melakukan komunikasi intensif dengan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat.
"Dari komunikasi secara intensif itu, dana Rp16 miliar tersebut akan tersedia pada 2026", tambahnya.
Berbasis Ekonomi Sirkular, Tidak Bebani APBD
Sebagai bagian dari persyaratan, surat dukungan dari Bupati Agam dan Ketua DPRD Agam juga telah dilengkapi, termasuk komitmen anggaran operasional sebesar Rp4 miliar per tahun dalam APBD.
Dana operasional ini dibutuhkan untuk menggerakkan alat berkapasitas 50 ton per hari, dengan estimasi biaya Rp50 ribu per ton atau sekitar Rp12,5 juta per bulan.
Namun, Afniwirman menegaskan bahwa dana tersebut tidak akan membebani APBD karena TPST akan menghasilkan pendapatan.
"Dana ini tidak bakal jadi beban dari APBD, karena ada pendapatan nantinya dari penjualan pupuk organik yang dihasilkan sekitar sembilan ton per hari atau Rp9 juta dengan harga jual Rp1.000 per kilogram. Belum termasuk kaleng dan kerah", jelasnya.
Dengan pengoperasian mesin pembilah, TPST akan mampu memilah sampah organik, non-organik, dan sampah daur ulang, sehingga tidak ada limbah yang tersisa.
"Mesin akan memilah sampah organik, non-organik dan termasuk sampah bisa didaur ulang akan dikumpulkan, sehingga sampah akan habis semuanya", ujarnya.
Masalah utama selama ini adalah tidak tersedianya mesin pembilah, yang menyebabkan TPST Sungai Jariang belum dapat berfungsi optimal.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf