billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

Festival Marunda Perkuat Literasi Anak dan Resmikan Ruang Bersama Indonesia sebagai Simbol Kota Humanis

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Festival Marunda Perkuat Literasi Anak dan Resmikan Ruang Bersama Indonesia sebagai Simbol Kota Humanis
Foto: (Sumber: Kementerian Ekraf dorong Festival Marunda jadi ruang inklusif bagi perempuan dan anak lewat kolaborasi pemerintah pusat dan daerah, Jakarta, Minggu (27/07/2025). ANTARA/HO Kementerian Ekonomi Kreatif)

Pantau - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menunjukkan komitmennya dalam membangun ruang aman dan kreatif bagi anak-anak dengan mendonasikan 1.465 buku ke enam Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di kawasan Marunda.

Donasi ini merupakan bagian dari dukungan terhadap Festival Marunda yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Anak Nasional, Hari Mangrove Sedunia, dan HUT ke-498 Jakarta.

"Buku bukan hanya sumber pengetahuan, tapi juga pemantik imajinasi dan kreativitas anak. Ini adalah langkah awal menciptakan ruang aman dan produktif bagi generasi masa depan," ungkap perwakilan Kemenekraf.

Literasi Komunitas Tumbuh dari Marunda

Sebanyak 1.465 buku bacaan anak berhasil dihimpun dari penerbit nasional, terdiri dari 1.255 eksemplar dari Gramedia, 96 eksemplar dari Mizan, dan 114 eksemplar dari Balai Pustaka.

Buku-buku ini akan memperkaya koleksi perpustakaan di enam RPTRA di Marunda, menjadikannya titik tumbuh baru literasi komunitas di wilayah permukiman padat.

Festival Marunda juga menjadi momen peresmian Ruang Bersama Indonesia (RBI), proyek percontohan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).

RBI dibangun dengan semangat "Tracing the Past, Building the Future", sebagai ruang edukatif, aman, dan positif bagi perempuan dan anak.

Tujuan RBI adalah menciptakan masa depan yang maju tanpa meninggalkan akar budaya dan nilai-nilai lokal.

Wakil Menteri PPPA Veronica Tan menekankan pentingnya kolaborasi dalam pembangunan RBI.

"RBI adalah bentuk kolaborasi nyata antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, termasuk Pemprov DKI Jakarta, serta berbagai pemangku kepentingan masyarakat," ia mengungkapkan.

Atasi Tantangan Literasi dengan Solusi Inovatif

Veronica Tan juga menyoroti tantangan literasi yang dihadapi wilayah Marunda, seperti rendahnya minat baca, minimnya koleksi buku anak usia dini, dan keterbatasan alat permainan edukatif.

Sebagai solusi, pemerintah akan mengadakan pelatihan pengelolaan pustaka, menyediakan alat baca digital, serta menambah variasi bacaan dan sarana bermain di RPTRA.

"Kami tidak lagi bekerja sektoral. Festival ini menyatukan kementerian, pemda, DPRD, NGO, dan warga untuk bersama-sama menciptakan ruang yang aman, edukatif, dan kreatif bagi anak-anak kita," ujarnya.

RBI hadir sebagai simbol kota modern yang tetap manusiawi dan berakar pada nilai gotong royong.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta, Kelik Indriyanto, turut menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun lingkungan yang inklusif dan memberdayakan masyarakat.

Festival Marunda diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan yang memperkuat ekosistem kota berbudaya dan inklusif, dengan fokus pada pemberdayaan anak-anak sebagai generasi penerus.

Kegiatan ini diarahkan untuk menyongsong Jakarta 500 tahun dan Indonesia Emas 2045, dengan harapan anak-anak tumbuh menjadi pribadi berkarakter dan berdaya saing tinggi.

Penulis :
Ahmad Yusuf