
Pantau - Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, menegaskan komitmennya untuk menjamin akses pendidikan bagi semua anak, termasuk mereka yang berasal dari kabupaten tetangga seperti Seruyan.
"Kami tidak melihat batas administratif. Kalau anak itu tinggalnya lebih dekat ke sekolah di Kotim, maka kami beri ruang agar bisa bersekolah di sini," ujar Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah.
Kolaborasi Antarwilayah Demi Masa Depan Anak
Disdik Kotim bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Seruyan untuk menjawab tantangan geografis, sosial, dan ekonomi yang kerap dihadapi anak-anak di wilayah perbatasan.
Irfansyah menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masa depan anak-anak, khususnya mereka yang mengikuti orang tua bekerja lintas kabupaten.
Ia menyampaikan bahwa beberapa anak dari Seruyan yang tinggal sementara di Kotim bersama orang tuanya belum mendapatkan akses pendidikan, dan pihaknya tetap memfasilitasi agar mereka bisa masuk sekolah.
"Pendidikan adalah hak dasar yang tidak boleh dibatasi oleh batas administratif atau status kependudukan," tegas Irfansyah.
Disdik Kotim juga mendorong sinergi lintas kabupaten untuk menangani persoalan pendidikan anak-anak perbatasan secara lebih terintegrasi.
Upaya Tekan Angka Putus Sekolah
Menurut Irfansyah, pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter, memberi keterampilan, dan mempersiapkan generasi muda untuk masa depan.
"Kita ingin semua anak bisa sekolah. Jangan sampai karena alasan jarak atau ekonomi, mereka kehilangan kesempatan belajar. Ini juga bagian dari upaya menekan angka putus sekolah," ujarnya.
Ia berharap kebijakan inklusif ini bisa menjadi model kolaboratif antarwilayah untuk pemerataan pendidikan, khususnya di daerah yang memiliki tantangan geografis dan sosial yang kompleks.
- Penulis :
- Aditya Yohan