
Pantau - Pemerintah Provinsi Maluku menyiapkan 25 lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXII untuk bertugas dan mengabdi di seluruh wilayah Maluku sebagai bagian dari penguatan kapasitas aparatur birokrasi daerah.
"Hal ini sebagai bagian dari penguatan kapasitas aparatur birokrasi di tingkat daerah," ungkap perwakilan Pemprov Maluku.
Dari total lulusan tersebut, 23 orang merupakan putra-putri asli Maluku, sementara dua lainnya berasal dari provinsi lain di Indonesia.
Para lulusan IPDN akan ditempatkan di kabupaten/kota se-Maluku serta di lingkungan Pemerintah Provinsi Maluku.
"Mereka ini adalah masa depan birokrasi Maluku," tambahnya.
Dibiayai Negara, Ditugaskan untuk Mengabdi kepada Bangsa
Seluruh biaya pendidikan para lulusan IPDN ditanggung oleh negara, dan diharapkan dibalas melalui dedikasi serta pengabdian kepada daerah dan bangsa.
Penugasan mereka merupakan bagian dari kebijakan nasional untuk mencetak kader pamong praja yang profesional dan siap terjun langsung dalam pelayanan publik.
Dasar hukum dari penugasan ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Undang-undang tersebut menyatakan bahwa CPNS lulusan pendidikan kedinasan dapat diangkat sebagai PNS dan ditempatkan sesuai kebutuhan instansi pemerintah.
Selain itu, Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2001 menegaskan bahwa IPDN adalah lembaga pendidikan kedinasan yang menghasilkan pamong praja profesional.
Pengukuhan para Pamong Praja Muda ini juga dihadiri oleh para orang tua lulusan, yang menyaksikan secara langsung saat anak-anak mereka resmi ditugaskan.
"Kalian semua sekolah empat tahun ini gratis, dibiayai pemerintah. Kalian sekarang sudah pakai seragam ini, berarti sudah punya tanggung jawab untuk bekerja dengan integritas. Ini bukan hanya kebanggaan kami di pemerintah, tapi juga milik orang tua yang telah mendorong anak-anak mereka untuk berkontribusi bagi negeri," ujar seorang pejabat dalam upacara tersebut.
Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath dalam sambutannya menekankan pentingnya kedisiplinan dan keteladanan sebagai nilai dasar aparatur negara.
Ia menegaskan bahwa pengabdian bukan hanya soal penempatan geografis, tetapi juga tentang semangat membangun bangsa dari wilayah pinggiran.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf