billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pengamat Unmul Desak Pemprov Kaltim Bangun Jalan Darat Berkualitas di Mahakam Ulu, Harga Sembako Melonjak Akibat Kekeringan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pengamat Unmul Desak Pemprov Kaltim Bangun Jalan Darat Berkualitas di Mahakam Ulu, Harga Sembako Melonjak Akibat Kekeringan
Foto: (Sumber: Pengamat ekonomi Unmul Samarinda Purwadi Purwoharsojo. ANTARA/Ahmad Rifandi.))

Pantau - Pengamat ekonomi Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Purwadi Purwoharsojo, mendesak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan darat berkualitas di wilayah pelosok, terutama Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), sebagai solusi jangka panjang menghadapi persoalan distribusi dan mobilitas yang kerap terganggu akibat bencana.

Ketergantungan Sungai Jadi Masalah Struktural

Menurut Purwadi, ketergantungan penuh terhadap transportasi sungai menjadi persoalan utama di Mahulu karena kondisi alam yang ekstrem.

Mahulu kerap dilanda banjir parah saat musim hujan dan kekeringan ekstrem saat kemarau, yang menyebabkan pendangkalan Sungai Mahakam.

"Hal yang mendesak ialah pemerintah provinsi memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan darat yang berkualitas," ujarnya.

Ia menilai bahwa pengiriman sembako saat bencana seperti banjir atau kekeringan hanya solusi jangka pendek.

"Mengirim sembako itu hanya solusi jangka pendek, ibarat pemadam kebakaran yang baru bergerak ketika ada api. Ini tidak akan menyelesaikan akar masalah," katanya.

Purwadi menekankan bahwa jalan darat berkualitas tinggi yang terhubung antarwilayah adalah satu-satunya cara untuk membuka isolasi dan menggerakkan ekonomi Mahulu secara berkelanjutan.

"Akses jalan darat harus benar-benar dibangun. Bangun jalan berkualitas tol, agar mobilitas orang dan barang menjadi cepat dan efisien," tambahnya.

Ia juga menyoroti lambatnya pembangunan infrastruktur akibat polemik status kewenangan jalan yang terbagi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten.

"Harus ada perubahan paradigma. Prioritaskan pembangunan jalan dan jembatan untuk menghubungkan antarwilayah," tegasnya.

Harga Melonjak Tajam, 569 Jiwa Terdampak Langsung

Kekeringan di Mahulu yang terjadi sejak pekan lalu telah menyebabkan jalur transportasi utama di Sungai Mahakam tidak bisa dilalui.

Kepala BPBD Mahulu, Agus Darmawan, menyatakan bahwa dampak paling serius dirasakan di tiga kampung di Kecamatan Long Apari, yaitu Kampung Long Apari, Noha Tivab, dan Noha Silat.

Sebanyak 569 jiwa terdampak langsung akibat terhambatnya distribusi logistik dan bahan pokok.

Pasokan pangan menjadi terganggu dan harga kebutuhan pokok melonjak tajam.

Harga beras kemasan 25 kilogram naik hingga Rp800 ribu sampai Rp1 juta per karung, sementara elpiji 12 kilogram mencapai Rp800 ribu per tabung.

Penulis :
Ahmad Yusuf