billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Harga Referensi CPO Naik 3,76 Persen di Agustus 2025, Kakao Turun Akibat Lonjakan Pasokan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Harga Referensi CPO Naik 3,76 Persen di Agustus 2025, Kakao Turun Akibat Lonjakan Pasokan
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Pekerja mengawasi proses muat minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) ke dalam kapal tanker untuk diekspor ke luar negeri di Dermaga B Curah Cair Pelabuhan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Branch Dumai, Dumai, Riau. (ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid))

Pantau - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan bahwa harga referensi (HR) minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk periode Agustus 2025 naik sebesar 33,02 dolar AS atau 3,76 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dipicu oleh peningkatan permintaan dari India dan Tiongkok yang tidak diimbangi oleh peningkatan produksi.

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Tommy Andana, menyampaikan bahwa HR CPO untuk Agustus 2025 ditetapkan sebesar 910,91 dolar AS per metrik ton (MT), naik dari posisi Juli 2025 yang sebesar 877,89 dolar AS per MT.

CPO Kena Bea Keluar dan Pungutan Ekspor, RBD Palm Olein Masih Nol

Penetapan HR CPO ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) Nomor 1694 Tahun 2025 dan berlaku untuk periode 1–31 Agustus 2025.

Karena HR CPO berada jauh di atas ambang batas 680 dolar AS per MT, maka pemerintah mengenakan Bea Keluar (BK) sebesar 74 dolar AS per MT serta Pungutan Ekspor (PE) sebesar 10 persen dari HR, yaitu senilai 91,0912 dolar AS per MT.

Namun, untuk produk turunan seperti minyak goreng kemasan bermerek (Refined, Bleached, and Deodorized/RBD palm olein) dengan berat bersih kurang dari atau sama dengan 25 kilogram, BK masih ditetapkan sebesar 0 dolar AS per MT.

Harga Kakao Anjlok 12,76 Persen, HPE Turun tapi BK Tetap

Sementara itu, HR biji kakao untuk Agustus 2025 justru mengalami penurunan signifikan sebesar 1.203,90 dolar AS atau 12,76 persen menjadi 8.234,70 dolar AS per MT.

Penurunan ini berdampak pada Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao yang ikut turun menjadi 7.804 dolar AS per MT, atau turun 13,03 persen dari bulan sebelumnya.

Kemendag menjelaskan bahwa penurunan HR dan HPE kakao disebabkan oleh meningkatnya pasokan dari negara-negara produsen utama seperti Pantai Gading dan Nigeria, sementara permintaan global belum mengalami kenaikan signifikan.

Meski terjadi penurunan harga, Bea Keluar (BK) untuk biji kakao tetap dipertahankan sebesar 15 persen.

HPE Kulit Tetap, Produk Kayu Turun

Kemendag juga menyampaikan bahwa HPE untuk produk kulit tidak mengalami perubahan dibandingkan Juli 2025.

Namun, terjadi penurunan pada HPE produk kayu, terutama untuk jenis kayu keping atau pecahan (wood in chips or particle), yang mencerminkan pergerakan harga global sektor kehutanan.

Penulis :
Aditya Yohan