
Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperingatkan adanya anomali cuaca berupa bencana hidrometeorologi basah di tengah puncak musim kemarau yang berlangsung pada Juli hingga Agustus 2025.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa sejumlah wilayah mengalami banjir dan angin kencang meskipun saat ini seharusnya merupakan periode kering.
"Bencana hidrometeorologi basah terjadi di tengah musim kemarau, kepada seluruh pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan," ungkapnya.
Banjir di Bengkulu dan Sumatera Selatan, Angin Kencang di Jawa Tengah
Banjir melanda Kabupaten Seluma, Bengkulu, pada Kamis malam, 31 Juli 2025, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Dampak banjir mencakup 206 rumah warga terdampak, 1 kantor desa, 1 balai desa, 5 akses jalan tergenang, 1 fasilitas pendidikan terdampak, serta 1 jembatan gantung yang putus.
Wilayah terdampak tersebar di Kecamatan Sukaraja, Air Periukan, Lubuk Sandi, Seluma Barat, Seluma, dan Seluma Utara.
Di Sumatera Selatan, hujan deras menyebabkan meluapnya sungai di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), khususnya di Kecamatan Baturaja Timur dan Baturaja Barat.
Sebanyak 82 kepala keluarga atau 322 jiwa terdampak, dan BPBD OKU juga menangani kebakaran lahan yang terjadi bersamaan.
Sementara itu, angin kencang menerjang Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada Rabu, 30 Juli 2025, mengakibatkan kerusakan pada 41 rumah warga.
Warga bersama tim gabungan saat ini sedang melakukan pembersihan material dan perbaikan rumah secara gotong royong.
Imbauan Mitigasi untuk Menghadapi Anomali Cuaca
Abdul Muhari menekankan pentingnya langkah mitigasi di tengah kemunculan anomali cuaca saat puncak kemarau.
Langkah yang disarankan meliputi pembersihan saluran drainase, pemangkasan pohon-pohon yang rapuh, serta sosialisasi larangan pembukaan lahan dengan cara dibakar.
BNPB mengingatkan bahwa kesiapsiagaan dan antisipasi sejak dini diperlukan untuk mengurangi dampak bencana yang dapat terjadi secara tiba-tiba.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf