Pantau - Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, menyambut hangat kembalinya Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang resmi bebas dari Rutan KPK pada Jumat, 1 Agustus 2025, sekitar pukul 21.22 WIB.
Hasto dibebaskan setelah menerima amnesti dari Presiden Prabowo Subianto yang telah disetujui oleh DPR RI.
Kenneth menilai kembalinya Hasto merupakan momentum penting untuk memperkuat tekad dan menjaga solidaritas kader PDI Perjuangan.
Ia menegaskan bahwa PDI Perjuangan bukan sekadar partai politik, melainkan sebuah kekuatan ideologis yang tidak bisa dibungkam oleh tekanan politik.
Hasto Disebut Sebagai Simbol Keteguhan dan Perlawanan
"Selamat datang kembali, Mas Hasto sosok pemimpin ideologis, yang tak pernah gentar menghadapi badai, dan telah melalui ujian serta tekanan dengan kepala tegak dan jiwa yang merdeka," ungkap Kenneth.
Menurut Kenneth, Hasto bukan hanya sosok senior di partai, tetapi juga simbol dari keteguhan, keberanian, dan semangat perlawanan terhadap segala bentuk upaya kriminalisasi politik.
Kenneth menyebut bahwa seluruh keluarga besar PDI Perjuangan menyambut Hasto dengan penuh cinta dan semangat juang yang membara.
"Hal ini menjadi semangat baru untuk kader PDIP, di tengah rakyat yang percaya bahwa kebenaran tak bisa ditutup selamanya. Di barisan merah yang tak pernah menyerah," katanya.
Seruan Solidaritas dan Konsistensi Ideologi Partai
Kenneth juga mengajak seluruh kader dan simpatisan PDI Perjuangan agar tetap melanjutkan perjuangan ideologis partai dengan semangat gotong royong dan kebersamaan.
Ia mengatakan bahwa pengalaman yang dialami Hasto adalah bagian dari ujian sejarah yang akan menunjukkan siapa yang berada di pihak kebenaran dan siapa yang memanipulasi fakta.
"Kembalinya Mas Hasto adalah momentum untuk kita semua. Momentum untuk memperkuat tekad, menjaga solidaritas dan membuktikan bahwa PDI Perjuangan bukan sekadar partai politik, tapi adalah kekuatan ideologis yang tidak bisa dibungkam. Tunduk ditindas atau bangkit melawan," ia mengungkapkan.
Kenneth berharap bahwa semangat ini dapat menjadi bahan bakar perjuangan politik PDI Perjuangan ke depan.
- Penulis :
- Shila Glorya
- Editor :
- Tria Dianti
