
Pantau - Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, menyatakan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi siswa resmi dimulai di wilayah Jawa Barat pada Senin, 4 Agustus 2025, dan akan memperkuat aspek kesehatan sekolah serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) secara menyeluruh.
Program ini menargetkan lebih dari 8,6 juta pelajar di seluruh Jawa Barat, dengan pelaksanaan dilakukan secara bergilir oleh tenaga kesehatan yang mengunjungi sekolah-sekolah.
Zonasi Sekolah dan Pemantauan Ketat
Kementerian Kesehatan akan membagi sekolah dalam tiga kategori zona: merah, kuning, dan hijau, untuk mengukur tingkat risiko kesehatan siswa di masing-masing sekolah.
"Sekolah merah ini harus mendapat perhatian khusus, UKS-nya harus lebih diberdayakan lagi dan juga puskesmas terdekat untuk membantu sekolah tersebut. Kalau yang kuning sama, yang hijau dipertahankan, jangan sampai ketika ada pemeriksaan lagi mereka turun", ujar Erwan.
Ia menambahkan bahwa pemantauan akan dilakukan oleh kepala daerah di masing-masing wilayah.
"Nanti kami akan memantau termasuk wali kota dan bupati di daerah bagaimana puskesmas dan sekolah terpantau dengan baik, jangan sampai ada yang zona merah", tegasnya.
Pemeriksaan Menyeluruh dan Target Nasional
Di lokasi yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa program CKG menargetkan 53 juta siswa dari 282.187 sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia.
Jenis pemeriksaan berbeda-beda sesuai jenjang pendidikan.
Untuk siswa SD terdapat 13 jenis pemeriksaan, SMP 15 jenis, dan SMA 14 jenis.
"Dengan CKG ini kita bisa tahu kondisi anak-anak kita. Kayak tadi dari 14 yang sudah dicek, ada 9 punya masalah mata. Kadang-kadang itu nilainya jelek bukan gara-gara bodoh, tetapi gara-gara enggak bisa lihat. Dengan demikian, kita bisa perbaiki supaya anak-anak kita itu sehat semua", jelas Budi.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiani Dewi, mengatakan program ini dimulai sejak Juli 2025 dan ditargetkan selesai pada Oktober 2025.
Cakupan program diperluas hingga mencakup satuan pendidikan di bawah naungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Agama.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, menambahkan bahwa CKG adalah bagian dari strategi nasional untuk menciptakan SDM unggul masa depan.
Cakupan Pemeriksaan dan Perkembangan CKG Nasional
Pemeriksaan di jenjang SD mencakup status gizi, tekanan darah, kesehatan mata, telinga, gigi, dan kebugaran.
Sementara itu, pemeriksaan siswa SMP dan SMA mencakup skrining anemia, talasemia, kesehatan reproduksi, serta deteksi dini kesehatan psikologis.
Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, CKG telah menjangkau lebih dari 16 juta orang hingga 1 Agustus 2025.
Pemerintah menargetkan 281 juta penduduk sebagai penerima manfaat CKG, termasuk 53,8 juta siswa dari seluruh satuan pendidikan formal dan Sekolah Rakyat.
Program CKG Sekolah lebih dulu diterapkan di Sekolah Rakyat pada 14 Juli 2025, dengan cakupan lebih dari delapan ribu siswa.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf