Pantau - PT Pertamina EP Subang Field membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab ledakan sumur minyak milik Pertamina EP yang terjadi di Dusun Cikaret, Desa Cidahu, Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Ledakan Sumur Minyak Sebabkan Dua Pekerja Terluka
Ledakan tersebut mengakibatkan kobaran api besar yang sempat menghebohkan warga sekitar dan viral di media sosial.
Manager Communication Relations & CID Pertamina EP, Pinto Budi Bowo Laksono, menyampaikan "Pertamina EP telah membentuk tim investigasi untuk mengetahui penyebab terjadinya peristiwa ini".
Meski penyebab ledakan belum diketahui secara pasti, Pinto memastikan bahwa kondisi di lapangan telah terkendali dan tidak menimbulkan dampak lanjutan yang membahayakan warga sekitar.
Api dari ledakan di sumur minyak atau Gas line CO2 Removal berhasil dipadamkan pada pukul 06.41 WIB oleh Tim Penanggulangan Keadaan Darurat Pertamina EP Subang Field.
Selain memadamkan api, tim juga melaksanakan mitigasi untuk mengontrol kondisi secara menyeluruh.
Semua tindakan tersebut dilakukan sesuai dengan standar Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) yang berlaku di internal perusahaan.
Dalam insiden ini, dua pekerja mengalami luka bakar namun berada dalam kondisi sadar.
"Kedua korban mendapatkan penanganan pertama di RS Hamori Subang. Selanjutnya korban dirujuk ke rumah sakit di Jakarta untuk penanganan dan perawatan lebih lanjut", ujar Pinto.
Rekaman Ledakan Viral dan Timbulkan Kepanikan Warga
Ledakan dan kobaran api pertama kali diketahui publik melalui unggahan warga di berbagai kanal media sosial.
Dalam video yang viral pada Selasa pagi, terlihat api membumbung tinggi ke langit disertai suara ledakan keras yang berasal dari sumur minyak milik Pertamina EP di Subang.
Rekaman juga menunjukkan percikan api yang menjalar ke beberapa titik di sekitar area ledakan, menambah suasana mencekam di lokasi.
Seorang warga yang merekam kejadian itu menggambarkan kepanikan warga saat melihat kobaran api besar dari lokasi sumur minyak.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
