Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemenekraf dan KSP Dorong Kolaborasi Inklusif lewat Program AKTIF Musik, Libatkan Komunitas hingga Penyanyi Tunanetra

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kemenekraf dan KSP Dorong Kolaborasi Inklusif lewat Program AKTIF Musik, Libatkan Komunitas hingga Penyanyi Tunanetra
Foto: (Sumber: WKolaborasi Kementerian Ekraf dan KSP Dorong Program AKTIF Musik yang Inklusif dan Berkelanjutan, Yogyakarta, Senin (04/08/2025) ANTARA/HO Kementerian Ekonomi Kreatif)

Pantau - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) bersama Kantor Staf Presiden (KSP) mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mendukung implementasi Program Akselerasi Kreatif (AKTIF) Musik yang inklusif, berkelanjutan, dan memberdayakan semua elemen masyarakat.

Musik Jadi Alat Pemberdayaan Komunitas dan Penggerak Ekonomi Daerah

Program AKTIF Musik merupakan inisiatif kolaboratif yang melibatkan komunitas seni, dunia pendidikan, musisi, dan pelaku ekonomi kreatif.

Program ini merupakan transformasi dari Program Prioritas Nasional dan dipantau langsung oleh KSP.

"Kolaborasi lintas sektor inilah yang ingin kami dorong antara musisi profesional, pendidik, siswa, pegiat UMKM, dan komunitas. Ini bukan hanya soal musik, tetapi juga membangun ekosistem kreatif yang inklusif dan berkelanjutan", ujar perwakilan Kemenekraf.

Salah satu bentuk nyata implementasi program adalah produksi dan peluncuran video klip “Wong Sepele” hasil kolaborasi musisi Ndarboy Genk dan penyanyi tunanetra Fauzi Haidi bersama Komunitas Mabes Balker.

"Banyak musisi dangdut koplo yang tenar, namun alasan kami memilih Ndarboy Genk karena telah mempunyai komitmen untuk menjadi lokomotif brand yang menarik gerbong Komunitas Kreatif Balungan Kere yang berisi sekitar 250-an orang di Yogyakarta", jelas pihak penyelenggara.

Program ini mengedepankan semangat bahwa semua orang bisa berkarya, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik.

Visi utamanya adalah menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan baru dari daerah, dengan mendorong keberagaman talenta dan kolaborasi lintas komunitas.

Libatkan Sekolah, Komunitas Lokal, dan Produksi Profesional

Video klip “Wong Sepele” yang dirilis pada 14 Juli 2025 ke berbagai platform digital juga melibatkan siswa dari SMKN 2 Kasihan, Yogyakarta, sebagai pemain orkestra pengiring.

Kolaborasi ini menjadi pengalaman berharga dan bukti bahwa bakat siswa dapat berkembang lewat keterlibatan langsung dalam produksi profesional.

Studio Mabes Balker di Bantul menjadi lokasi utama produksi video klip tersebut, melibatkan teknisi audio, kru video, penata artistik, editor, hingga tim promosi dan distribusi.

Keterlibatan ini memperkuat semangat pemberdayaan komunitas dan sinergi antar pelaku industri kreatif lokal.

Hasil verifikasi lapangan dari program ini akan menjadi dasar untuk tahapan selanjutnya seperti workshop produksi, kolaborasi lintas genre, dan pertunjukan karya-karya generasi kreatif lainnya di Yogyakarta.

Kemenekraf menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pembangunan ekonomi kreatif yang merata dan berkeadilan di seluruh daerah.

Penulis :
Aditya Yohan