
Pantau - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengerahkan sebanyak 3.331 petugas pengawas untuk mengawal jalannya Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada di Provinsi Papua, yang dilaksanakan di sembilan kabupaten/kota.
Ketua Bawaslu Papua, Hardin Halidin, menyatakan bahwa langkah ini dilakukan untuk memastikan proses PSU berjalan jujur, adil, dan transparan.
"Dengan menyiagakan 3.331 petugas maka kami siap mengawal PSU dengan maksimal," ungkapnya dalam keterangan resmi di Jayapura, Selasa (5/8).
Tugas Petugas Pengawas dan Pencegahan Pelanggaran
Para petugas pengawas tersebut akan bekerja sejak distribusi logistik hingga tahapan pemungutan suara.
Bawaslu menegaskan bahwa seluruh petugas telah dibekali dengan pemahaman tentang potensi pelanggaran serta prosedur penanganannya di lapangan.
Hardin Halidin juga optimistis bahwa PSU yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 6 Agustus, akan berjalan lancar berkat pengawasan yang maksimal.
Imbauan Anti Politik Uang dan Seruan Partisipasi Jujur
Bawaslu mengimbau masyarakat Papua untuk tidak tergoda oleh tawaran uang atau materi dari pihak manapun.
"Kami mengajak masyarakat Papua untuk menggunakan hak pilihnya secara bijak dan tidak tergoda oleh tawaran uang atau materi dari pihak manapun," ia mengungkapkan.
Selain itu, Bawaslu juga meminta masyarakat untuk memilih sesuai dengan hati nurani mereka.
"Jangan membiarkan suara itu kosong karena demokrasi yang sehat lahir dari partisipasi yang jujur dan berdaulat," ujarnya.
Politik uang disebut masih menjadi salah satu kerawanan tertinggi dalam pelaksanaan Pilkada.
"Bawaslu mengingatkan kepada seluruh peserta pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua untuk tidak melakukan kegiatan tersebut," kata Hardin.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga integritas dalam demokrasi.
"Tidak mencederai proses demokrasi dengan praktik transaksional," tegasnya.
Bawaslu turut mengingatkan bahwa masa tenang harus dijadikan waktu refleksi oleh pemilih.
"Kami mengingatkan semua pihak agar tidak melakukan politik uang. Masa tenang adalah waktu bagi masyarakat untuk merenung dan menentukan pilihan secara bebas, bukan dipengaruhi oleh iming-iming materi," pungkas Hardin.
- Penulis :
- Arian Mesa