Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Segera Salurkan Beras SPHP ke Ritel Modern, Harga Beras Oplosan Harus Disesuaikan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pemerintah Segera Salurkan Beras SPHP ke Ritel Modern, Harga Beras Oplosan Harus Disesuaikan
Foto: (Sumber: Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tata Niaga (Dirjen PKTN) Moga Simatupang ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/8/2025). ANTARA/Maria Cicilia Galuh/pri.)

Pantau - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan pemerintah akan segera menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke toko ritel modern guna mengisi kekosongan stok beras.

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tata Niaga (PKTN) Kemendag, Moga Simatupang, menyatakan bahwa penyaluran SPHP akan berlangsung sejak 17 Juli hingga 31 Desember 2025.

"Sejauh ini memang untuk ritel modern, laporan kemarin dari Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia), baru 540 ton yang masuk, dan kita harapkan dalam waktu dekat ini pasokan SPHP akan segera disalurkan ke ritel," ungkapnya.

Kemendag telah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Perum Bulog, dan Perpadi untuk mempercepat distribusi beras SPHP ke ritel modern.

Stok Nasional Aman, Penyesuaian Harga Beras Non-Standar Diperlukan

Moga menegaskan bahwa stok beras nasional tetap dalam kondisi aman meskipun beredar isu mengenai beras oplosan.

"Sejauh ini kan pemerintah surplus ya, beras yang ada di Bulog, GKP (gabah kering panen) kalau kemarin catatannya sekitar 2,6 juta ton di Bulog, 1,3 juta ton di Perpadi. Pemerintah akan menjamin pasokan beras, baik dari SPHP maupun dari beras yang dibeli dari petani," ia menjelaskan.

Pemerintah juga membantah kabar bahwa peritel diminta menarik beras premium dari toko.

Menurut Moga, peritel hanya diminta menyesuaikan harga jika beras tidak sesuai dengan standar mutu dan takaran kemasan.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa beras yang tidak sesuai antara isi dan kemasan tetap layak dikonsumsi, hanya memerlukan penyesuaian harga.

"Langkah ini supaya tidak shortage di lapangan. Beras-beras ini masih baik, hanya tidak sesuai antara isi dengan packaging-nya. Jadi harganya harus diturunkan sesuai dengan isi yang ada di dalamnya. Dari pengamatan kita bersama, cek di lapangan, harga itu diturunkan sekitar Rp 1.000," ujarnya.

Bapanas telah mengeluarkan surat imbauan resmi melalui Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan kepada Aprindo agar penjualan beras tetap berjalan normal.

Dalam surat bernomor 589/TS.02.02/B/07/2025, peritel diminta tetap menjual stok beras yang tersedia di gudang dan rak toko.

Untuk beras yang tidak memenuhi standar mutu premium, peritel diminta melakukan penyesuaian harga berdasarkan isi dan kualitas beras dalam kemasan.

Penulis :
Ahmad Yusuf